Mohon tunggu...
Irfan Hanif
Irfan Hanif Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Stay healthy

Berhenti bersikap ragu-ragu dan bimbang, teruslah menatap ke depan demi masa depan yang cemerlang...

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Semakin Banyak Memahami Sebuah Ilmu akan Semakin Bingung

1 April 2019   19:54 Diperbarui: 1 April 2019   20:29 280
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
www.europeanleadershipplatform.com

Supaya kita menjadi pintar, maka hal yang harus dilakukan adalah belajar dan memahami apa yang sedang dipelajari. Jika kita memahami dengan sungguh-sungguh pasti kita bisa menjelaskan juga pada orang lain terhadap pemahaman kita. Mau itu ilmu tentang alam, kedokteran, desain, perfilman, biologi, geografi, matematika, arkeologi, dan masih sangat banyak lagi tentunya.

Bila itu dikuasai dan terus dipahami dengan serius pasti kita bisa mendapatkan pelajaran yang menarik dari itu semua. Tentunya bisa dijelaskan secara mudah menggunakan kata-kata kita sendiri, tak perlu lagi sesuai ada yang di buku/internet. Lagipula kalau dari internet itu berdasarkan pemahaman masing-masing orang juga, jadi tak selamanya bahwa penjelasan itu bisa dibilang 100% benar.

Memang bahwasannya sebuah ilmu itu penting sekali untuk aspek kehidupan, apa yang kita pelajari, baca, dan pahami pasti akan teringat di kepala. Namun kita juga tidak usah serakah ingin mengetahui segala hal/sebuah ilmu apapun itu. Otak memang mampu menampung banyak sekali ilmu tetapi masing-masing orang ada batasannya dalam memahami sebuah ilmu.

Ibaratnya tidak perlu tahu banyak sekali akan semuanya yang ada di belahan dunia ini. Orang dewasa saja masih perlu banyak belajar dan cari tahu kok, jadi kita tidak usah khawatir. Justru nih ya, semakin kita mengetahui ilmu itu secara mendalam maka kita akan semakin bingung di ilmu yang sedang kita pelajari itu.

Loh mengapa kok bisa? Ya memang hal itu bisa terjadi. Misalkan saja ya, kalian katakanlah kemampuannya di bidang hukum. Semua yang berkaitan dengan ilmu hukum kalian pelajari dan pahami serius sekali. Sampai-sampai pasal-pasal juga dipahami dan dihafalkan, tak hanya itu ilmu hukum yang berkaitan dengan ilmu lainnya juga dipahami secara sungguh-sungguh.

Bayangkan saja, kalian harus membaca terus buku tentang ilmu hukum setiap harinya, belum lagi kalau ada buku yang tebal-tebal segaban. Ckckck... pasti bakalan capek sekali rasanya kepala. Nah misalkan saat itu kalian sudah paham betul ya tentang ilmu hukum yang dibaca dari banyak buku, misalkan ada 5 buku deh dan itu tebal-tebal.

Selain membacanya kalian juga menuliskannya di kertas sebagai bentuk pemahaman kalian. Disitu adalah kata-kata yang kalian pahami dari apa yang sudah dibaca. Suatu saat keesokan harinya saat kalian di tes oleh teman kampus kalian nih, ditanya-ditanya deh tuh berdasarkan materi yang sudah kalian pahami.

Teman kalian bertanya dan terus bertanya, kalian pun menjawabnya dengan lancar. Tetapi suatu saat teman itu menanyakan pada kalian, dan kalian tidak tahu jawabannya. Jelas dong pasti kita heran dan balik Tanya "hah? Emang ada ya pasal segitu ayat segitu?? Eh sumpah gua kok nggak tau deh??"  saut lagi oleh teman itu "ada kok, emang lu nggak tau ya? Itu pasal dan ayat segitu emang ada yang membahas tentang blablablabla.... Lah lu kemana aja...."

Disitulah kita terbengong dan terpana heran. "walaah... gua baru tau sumpah, banyak banget dong ya berarti nih hukum??"  "yaa iya pasti ada banyak bangeeeet... gua aja nggak begitu tau banyak banget ini... biarpun udah sering-sering mahamin...". Setelah itu lah kita baru memutuskan untuk belajar dan memahami lagi lebih luas.

Nah kurang lebih begitu contohnya, bahwa sebuah ilmu akan ada sangat banyak sekali dan tidak pernah habis. Ilmu yang didapat secara berantai atau turun temurun pasti akan semakin bingung pula jika kita memahaminya terlalu banyak. Maka itu biarpun otak manusia memiliki memori yang luar biasa sekali, akan ada batas kemampuannya juga untuk mengingat sesuatu.

Seorang doktor dan professor saja pasti masih harus banyak belajar kok. Walaupun gelar pendidikan mereka sudah sangat tinggi. Jadi bagi kalian yang mempunyai kemampuan di bidang tertentu dan memahami ilmunya, lebih baik pahami semampunya jangan serakah. Percaya deh, tidak bakalan lupa kok jika sering mempelajari dan memahaminya dengan baik dan benar.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun