Mohon tunggu...
Irfan Hanif
Irfan Hanif Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Stay healthy

Berhenti bersikap ragu-ragu dan bimbang, teruslah menatap ke depan demi masa depan yang cemerlang...

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Rasanya Ingin Menjadi Anak SD Lagi

31 Oktober 2018   19:52 Diperbarui: 31 Oktober 2018   19:52 311
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://cdn.idntimes.com/content-images/community/2018/09/8d99413451d4ffa29b9443c4f8f5aa79_600x400.jpg

Nah, seiring waktu berjalan setiap ada pelajaran Agama maupun saya bertemu dengan guru itu selalu saja ingin cari perhatian. Maka itulah saya mungkin banyak digemari satu kelas saat itu. Jangankan satu kelas sih, satu angkatan pun tahu betul siapa saya ini hihihi....

Asyiknya menjadi anak SD yang selalu ceria dan belum ada beban sama sekali. Kurang lebih begitulah pada saat saya SD dulu (2001-2006). Oh ya, selain itu waktu pulang sekolah saya senangnya membeli mainan yoyo di taman belakang sekolah. Hampir setiap hari beli, kadang rusak lalu beli lagi, lalu rusak lagi, beli lagi, dan seterusnya seperti itu. Sampai diomeli sama Ibu saya: "Kamu tuh dikasih uang jajan ya buat jajan yang bersih dan sehat, bukan malah buat beli yoyo terus... Kamu gimana sih?!". 

Tetap saja saya tidak kapok, dan masih tetap ingin membeli yoyo besokannya. Gara-gara teman ada yang membawa yoyo waktu itu, saya jadi kepingin. Bermain, dan terus bermain. Paling kalau mengobrol hanya membicarakan soal film kartun, tebak-tebakkan, lagu-lagu, yaa pokoknya permainan untuk anak-anak lainnya juga deeh. Ketika saya sudah dewasa sekarang ini jadi kangen masa anak-anak, terkadang juga suka hampir menangis mengingat memori yang terjadi masa kecil dulu.

Di sisi lain saya juga jadi sadar bahwa dahulu bukanlah yang sekarang, semua keadaan pasti akan berubah, yang tadinya masih muda beranjak menjadi tua, yang tadinya belum mengerti apapun sekarang jadi mengerti banyak hal, yang tadinya tidak bisa menasehati orang sekarang jadi bisa menasehati, serta orang tua yang tadinya semangat dan sangat sanggup membiayai semuanya, sekarang semuanya menjadi berkurang karena faktor usia juga.

Yaah memang seperti itu perjalanan dan proses kehidupan. Sekarang ini saya (23 tahun) sedang mencari pekerjaan dan melamar kesana kemari. Memang benar, nyari kerja itu susah dan sekarang saya merasakannya. Kalau dulu masih anak-anak serba hidup enak dan nyaman sekarang saya harus bisa meninggalkan zona nyaman dan rasa enak-enakkan itu. Tentu hal ini yang membuat saya agak sedih dan rasanya ingin kembali ke masa SD lagi. Rasanya tidak ingin lepas dari kebahagiaan masa kecil.

Apakah kalian pernah merasakan hal yang sama seperti diri saya ini??

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun