Mohon tunggu...
Angeline Wijoyo
Angeline Wijoyo Mohon Tunggu... Jurnalis - Writing for Fun

Hello, I am Angeline Wijoyo and I am a writer. My writing is originally base on my thought, most things that happened in our life which i made it into a piece of article. Hopefully this writing can be an inspiration or encouragement for people out there who need it. I like to know about you more, gave me your opinions about my pages. Thanks

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Karier yang Kita Pikirkan Berbanding Terbalik dengan Kenyataan

14 Januari 2020   10:51 Diperbarui: 14 Januari 2020   10:51 472
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Karier. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Kerja dibidang professional menjadi salah satu pekerjaan yang paling bermartabat dan terlihat mulia. Banyak sekali anak-anak muda jaman sekarang mengerjar impian terbesar mereka dan selalu bangga untuk menjadi bagian dari seorang yang bekerja dibidang professional seperti guru, dokter, pengacara dan lain sebagainya. Hal ini juga dikarenakan banyak anak-anak muda jaman sekarang ingin menjadi orang yang berguna didalam kehidupan bermasyarakat.

Tidak heran jika orang tua pada jaman dahulu selalu meyakinkan anak-anak mereka untuk menekuni bidang-bidang tertentu dan mengambil jurusan di fakultas khusus keahlian bidang professional, seperti dokter, insinyur,pengacara dan lain sebagainya. 

Selain bisa membanggakan orang tua, bagi mereka menjadi bagian dari professional adalah pekerjaan yang mulia dan mengangkat pride tidak hanya orang tua kita namun begitu pula diri kita juga ikut merasakan hal tersebut jadi jika tentangga atau teman-teman sekitar nanya mereka, mereka akan dengan bangga menjawab anak saya kerja anak saya dokter loh, anak saya pengacara loh, atau lain sebagainya.

Semua itu memang terlihat indah dan membanggakan dari luar bukan? namun pada kenyataannya tidak seindah dan segampang perkataan. Menjadi seorang yang bekerja di bidang professional tidak semudah dan semenyenangkan seperti apa yang orang-orang lain lihat dan dengar. Jujur, itu lebih pahit selain butuh perjuangan, kesabaran dan proses yang lumayan memakan waktu, disinlah kesabaran dan ketekunan kita benar-benar diuji.

Banyak orang yang selalu beranggapan dan mengatakan jika kita jadi dokter, insinyur, guru, pengacara dan lain sebagainya pasti hidup kita terjamin, karena income yang kita dapatkan sangat menjanjikan. Memang hal itu benar, tapi itu semua kembali lagi seberapa sanggup kita menahan penderitaan sebelum akhirnya mencapai hal tersebut?

Banyak orang yang gagal paham tentang hal ini, orang-orang selalu berfikir kalau bekerja di bidang professional hidup akan terjamin dan sudah pasti tidak akan susah, karena pendapatan kita pasti besar, disatu sisi ini benar, tapi yang harus anda ketahui adalah  kenyataannya disaat seseorang memasuki awal karir sebagai  professional ini, apa yang mereka  dapatkan tidak sebanding dengan apa yang kita kerjakan. 

Pendapatan pas-pasan, pengeluaran membengkak, kapan kita savingnya jika begini terus? keluh kesah yang sering dilontarkan oleh orang-orang yang berkerja dalam bidang professional, sangat berbanding terbalik dengan orang-orang yang mencari uang melalui vlog, youtube, yang bisa dibilang cara yang gampang untuk mendapatkan uang.

Disaat semua teman-teman atau rekan-rekan kita make more money dari orang-orang yang bekerja mati-matian namun pendapatan tidak seberapa dibandingkan dengan orang-orang yang pada dasarnya mencari uang dengan melakukan Vlog, nge-youtube, endorse, atau bigo-bigoan, dan lain sebagainya, sepertinya tidak adil bukan? 

Tapi inilah kenyataan pahit yang harus kita hadapi saat ini. Serasa Tidak adil bukan?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun