Mohon tunggu...
Angelina Rosari
Angelina Rosari Mohon Tunggu...

i am back and be ready ig @mfox19

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Kalo Gw Jelek, Kenapa???

19 Desember 2010   05:19 Diperbarui: 26 Juni 2015   10:36 1203
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
12927394121050431816

Bisa di bilang ini pengalaman pribadi saya yaitu semenjak saya SMA. Biasalah namanya juga remaja jadi masih dalam masa pubertas dan saya mengalami tumbuhnya jerawat di muka saya. Pada saat saya SMP, jerawat yg tumbuh tidak separah sekarang hanya beberapa saja tp semenjak SMA , malah semakin parah. Pada saat saya sedang di sekolah, saya mendapatkan ejekan dari kakak kelas tentang jerawat di muka saya ini. Saya langusung merasa tersendir pada saat itu tp karena mereka kakak kelas dan saya hanya sendirian (pada saat itu) jadi tidak ada bnyak hal yg bisa saya lakukan, saya hanya bisa diam. Ayah saya sudah bilang utk membaya saya ke dokter kulit tp ibu saya yg tidak mengijinkan. Saya kesal dgn ibu saya, dia tidak mengerti betapa saya harus menahan malu akan hal ini. Saya berpikir, tega banget ibu saya krn dia ingin melihat saya utk tetap "jelek", saya jg mau seperti wanita-wanita lain yg mukanya bersih tanpa jerawat dan tidak perlu menahan malu krn jerawat ini. Saya sempat marah sm Tuhan, mngkin kedengarannya konyol krn saya marah ke Tuhan hny krn masalah jerawat tp pd waktu itu saya merasa Tuhan ngga sayang saya lagi kl Dia sayang knp Dia tidak membiarkan ibu saya memberikan ijin utk membawa saya ke dokter kulit. Suatu hari saya curhat ke salah satu teman saya dan saya memang belum prnh bertatap muka secara langsung krn memang kita hny berkenalan via twitter, saya curhat ke dia ttg masalah ini dan pada saat itu dia bilang kl saya harusnya PD ajah, ngga usah merasa "jelek' atau apapun itu namany, terus saya bilang ke dia kl misalnya saya sm teman-teman satu kelas memang biasa ajah sikapnya tp kl uda ketemu org lain yg bukan teman satu kelas saya, saya terkadang merasa minder dgn keadaan saya ini. Ketika kami sudah lama curhatnya ada satu hal yang kl tidak salah, yaa seinget saya wkt itu dia bilang kyak gni, "yg penting kamu tetep berharga di mata Tuhan" Saya langsung berpikir bhw walaupun di mata manusia saya ini "jelek" yang terpentingkan anggapan Tuhan tentang saya dan Tuhan tidak prnh menganggap saya jelek krn saya diciptakan serupa dgn gambaran-Nya dan Tuhan tidak melihat akan kecantikan yg kita miliki di paras wajah tetapi Tuhan melihat kecantikan yg kita miliki di hati kita. Tuhan menganggap kita ini berharga di mata-Nya. Rasanya percuma kalau kita memiliki wajah yang cantik tp hati kita tetaplah seorang pembenci atau pendendam. Biarlah rasa "kejelekan" yang kita rasakan saat ini menjadi penguat iman kita dan tidak lagi menyalahkan Tuhan akan hal itu tetapi syukuri apa yang kita punya yang tidak di miliki oleh org yg menganggap kita "jelek" atau apapun itu namanya yaitu hati yang selalu bersabar dan memaafkan tanpa ada rasa benci dan dendam. "Jelek" pd bagian wajah bukanlah hal yg perlu di takuti tetapi "jelek" pd bagian hati itulah yg harus di takuti. (sumber gambar; google)

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun