Dalam upaya meningkatkan kualitas lingkungan dan pemanfaatan lahan yang lebih optimal, telah dilakukan pemetaan lokasi Taman Kelompok Wanita Tani (KWT) oleh Angelina Gabrielle selaku mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tim I Desa Majasto Universitas Diponegoro sebagai langkah awal dalam pengembangan ruang hijau. Kegiatan ini bertujuan untuk menentukan area yang sesuai bagi pembangunan taman KWT, sehingga dapat memberikan manfaat ekologis sekaligus menjadi ruang terbuka hijau bagi masyarakat. Pemetaan ini juga menjadi dasar dalam perencanaan tata letak taman agar lebih fungsional dan berkelanjutan.Â
Proses pemetaan dilakukan dengan mengidentifikasi kondisi lahan yang tersedia, mencakup aspek kesesuaian tanah, aksesibilitas, serta potensi pemanfaatannya. Melalui survei langsung di lapangan, Mahasiswa KKN mencatat berbagai faktor yang mendukung keberhasilan pembangunan taman, seperti luas wilayah dan ketersediaan ruang untuk berbagai jenis tanaman. Data yang diperoleh akan dijadikan acuan dalam perancangan taman agar dapat berfungsi secara maksimal bagi anggota KWT dan masyarakat sekitar.Â
Meskipun pemetaan berjalan dengan lancar, terdapat beberapa kendala yang dihadapi, seperti keterbatasan lahan yang sesuai serta perlu adanya koordinasi dengan pihak terkait penataan letak berbagai jenis tanaman yang akan mengisi lahan taman KWT tersebut. Selain itu, faktor cuaca juga menjadi tantangan dalam pelaksanaan survei di lapangan. Untuk mengatasi hambatan ini, mahasiswa KKN bekerja sama dengan pemerintah desa dan pihak terkait guna mencari solusi terbaik bagi keberlanjutan program.Â
Sebagai langkah tindak lanjut, perlu dilakukan pemantauan dan evaluasi secara berkala yang perlu diterapkan untuk memastikan bahwa taman KWT dapat berkembang secara optimal dan memberikan manfaat jangka panjang bagi lingkungan serta masyarakat. Selain itu, akan dilakukan sosialisasi dan pelatihan kepada anggota KWT mengenai teknik budidaya tanaman yang tepat serta strategi perawatan taman agar tetap produktif dalam jangka panjang. Dengan adanya keterlibatan aktif masyarakat, diharapkan taman KWT dapat menjadi pusat kegiatan pertanian yang berkelanjutan serta sarana edukasi bagi warga sekitar.
Dengan adanya pemetaan lokasi taman KWT ini, diharapkan lahan yang tersedia dapat dimanfaatkan secara optimal untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Selain sebagai ruang hijau, taman ini juga berpotensi menjadi tempat rekreasi, edukasi, serta pemberdayaan komunitas, khususnya bagi anggota KWT. Program ini merupakan langkah konkret dalam mendukung pelestarian lingkungan sekaligus meningkatkan ketahanan pangan berbasis komunitas.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI