Mohon tunggu...
Angelia Yulita
Angelia Yulita Mohon Tunggu... Guru - Seorang guru

Penikmat matematika, buku, dan kopi.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Mengenang Kembali "Potret Diri" dan Dialog Tentang Kemanusiaan

1 Juni 2020   13:51 Diperbarui: 1 Juni 2020   17:02 2431
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Melainkan karena aku sadar ini bukan seperti aku mencari kata-kata "ketuhanan", "kemanusiaan", "persatuan", "kesejahteraan" atau "keadilan" dalam kamus besar bahasa Indonesia, lalu mencatat definisinya. Namun ini adalah sebuah perjalanan untuk terus mawas diri sebagai seorang manusia. 

Untuk senantiasa mempertanyakan apakah aku, dalam usaha menemukan dan mempertahankan jati diriku, sudah tahu apa itu berkawan dengan Tuhan? 

Apa itu artinya memiliki nurani untuk membantu sesama, bahkan hewan dan tumbuhan... 

Aku yang tidak pernah tercatat bertindak kriminal apa sudah termasuk menjaga persatuan bangsa ini? 

Bukankah selama ini aku hanya bekerja untuk kesejahteraan aku sendiri? 

Lantas apa aku ini pernah bertindak adil? Jika setiap hari aku memilih dan memang sejatinya sebagai manusia, aku bisa memilih... Bukankah dalam pilihan itu tersirat pemberatan pada salah satu pihak, namun pihak lain berteriak "tidak adil!"?

Ini bukanlah suatu usaha untuk menganalisa lukisan sang maestro. Kita hanya bisa menerka-nerka apa yang ada di pikiran seorang perupa dalam caranya untuk berekspresi melalui goresan kuasnya. Toh lukisan itu ada salah satunya bertujuan untuk menciptakan dialog. 

Dalam hal ini, Potret Diri membuatku berdialog dengan diriku sendiri. Dialog panjang yang tak akan pernah usai untuk merenungkan apa itu kemanusiaan. Ah, bukan kemanusiaan, melainkan apa yang baik dan benar untuk semua makhluk hidup...

Selamat hari lahir Pancasila, 1 Juni 2020.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun