Belakangan ini publik dihebohkan dengan pandemi Covid-19 dan salah satu sektor yang sangat berpengaruh adalah sektor pendidikan. Dimana mengharuskan seluruh siswa/i belajar secara daring. Disini, saya sebagai salah satu wali murid yang bersekolah di SD Kristen Immanuel Batam sangat merasa jika cara belajar daring ini sangatlah tidak efektif. Selain interaksi kurang, komunikasi antara guru dan murid juga tidak optimal. Terlebih saya melihat tenaga pendidik di sekolah anak murid kami belum memadai.Â
Pernah saya coba mengecek kondisi cara belajar siswa dan hasil pembelajaran. Saya dapati salah satu jawaban keliru dari tenaga pendidik di sekolah yang BELUM MAMPU MEMBEDAKAN bunga Bangkai dan Rafflesia arnoldii. Kondisi ini jika berkelanjutan saya cemas akan dibawa oleh murid sampai ke tingkat lebih tinggi.Â
Komunikasi yang terbatas juga membuat interaksi antara murid dan guru jauh berkurang. Yang mana jika ada kesalahan tidak bisa dilakukan koreksi secara aktual dan faktual. Belum lagi, jika koneksi internet terganggu.Â
Hal yang paling mengganggu saya adalah kenapa fasilitas publik seperti mall dan pusat perbelanjaan sudah mulai ramai dibuka dan hanya sekolah saja yang masih ditunda. Apakah pihak terkait dan pihak sekolah tidak mampu menerapkan protokol kesehatan? Apakah kelas tidak bisa dibagi jam belajar dengan formasi yang disesuaikan? Sementara dari pihak sekolah tidak ada keringanan untuk pembayaran SPP.Â
Demikian keluh kesah saya tentang sekolah daring ini. Semoga dapat perhatian dari pihak terkait dan menteri pendidikan.Â