Sewaktu tinggal bersama guru meditasi dan juga guru agama budhaku romo sugito ,pertama kali aku kesana sempat bingung karena beliau menpunyai 8 anak dan tak ada satupun yang beragama budha ,4 anaknya beragama islam, 2 beragama kristen, dan 2 lagi beragama katolik. Dan akupun bertanya kok romo aneh ,megapa anaknya tak diarahkan beragama budha dari kecil ,apa sulitnya romo sedikit memaksa anak anak romo menganut agama budha? Iapun menjawab dengan santai: Agama adalah jodoh kehidupan ,dan kubebaskan mereka beragama apapun ,karena semua agama itu baik dan menuntun orang ke jalan yang benar , dan kupesankan pada mereka selalu agar bisa mengenal dan merasakan kehadiran Tuhan dalam diri mereka melalui laku agama mereka masing masing. "Orang yang mengenal diri dan Tuhannya pasti beragama,tetapi dia beragama tak mengenal diri dan merasakan kehadiran Tuhan dalam dirinya berarti dia hanya beragama tapi tak BERTUHAN. Dan memang keluarga ini menjadi sangat akur dan saling menghargai , Inti agama dan sudah kupelajari semua dari muda kata romo saya:agama adalah sebuah tuntunan dengan cara dan metode berbeda agar kita mengenal cinta dan kasihNYA dan menberikan cinta dan kasih kita yang bersumber dari cinta kasih Tuhan untuk kebaikan bersama tanpa menbedakan ,ras ,tingkat ekonomi dan warna kulit serta agamanya. Bahkan dulu beliau sempat mau berpindah agama pedahal beliau adalah tokoh agama budha yang cukup disegani dan daerahnya .dan merintis pembagunan vihara budha di tempat nya serta meminpin kebaktian dan menberikan ceramah dharma kebenaran agama budha. Suatu hari romoku ini berkunjung kesebuah desa di jawa tengah dan banyak situs peningalan agama hindu dan masarakat disana juga 90 persen beragama hindu. Namun sayang tak begitu paham tentang inti dan kebenaran agama hindu dan hanya beragama hindu secara ritual saja dalam bentuk bakti puja namuntak paham kebenaran utama dalam ajaran hindu untuk mencapai moksa. Melihat keadaan seperti itu beliaupun memutuskan ingin masuk agama hindu degan tujuan mengajarkan inti ajaran hindu berdasarkan kitab weda. Karena ia melihat dan bertanya masarakat disana tak paham kebenaran kitab weda ,mereka hanya tau bersembayang dan melaksanakan puja kepada dewa dewa mereka. Dan pertama tama beliaupun jadi sering kesana sambil menbawakan kitab kitab weda dan sering mengajarkan kebenaran lewat karya karya hindu seperti bhagawad gita pada mereka. Dan akhirnya masarakat sanapun mendaulat beliau untuk mengajar dan menjadi guru agama hindu bagi mereka secara resmi. Dan romokupun setuju saja ,karena bagi beliau kebenaran itu sama saja cuma metodenya saja yang berbeda. Ketika maksud pindah agama dari budha ke agama hindu romoku ini diketahui oleh pemuka agama budha lain nya disana serta umat umat budha disana yang merupahkan binbingan romoku ,timbulah kegegeran dan mereka ramai ramai protes pada romoku dan mereka tak setuju. Setelah di jelaskan panjang lebar oleh romoku bahwa tujuan dia pindah agama adalah demi kebaikan bagi masarakat disana agar mengenal kebenaran lewat agama hindu melalui didikan beliau,namun tetap saja maksud ini ditolak oleh semua pemuka agama budha dan umat disana. Dan akhirnya romoku pun mengambil jalan tengah dengan tak pindah agama ,namun beliau mendidik seorang pemuda desa yang beragama hindu itu untuk mengenal kebenaran agama hindu lewat kitab kitab mereka. Dan menyuruh pemuda ini yang mengajar masarakat hindu disana menuju kebenaran dan inti ajaran hindu berdasarkan petunjuk kitab didalam agama hindu,karena romo saya sudah berusaha mencari dan menghubungi guru atau pemuka agama hindu untuk menbimbing masarakat hindu disana namun tak ada dan ketika ketemu juga alasanya jauh dan lainnya. Dan setiap sebulan sekali pemuda ini selalu datang ke rumah romoku untuk belajar agama hindu. Dan ketika suatu hari ada beberapa masarakat sana datang untuk menyatakan mau pindah ke agama budha malah di marahi oleh romoku dan disuruh merperdalam agama hindu yang mereka anut. Itulah sekilas kisah tentang romoku yang kuangap dan kurasakan telah mengenal inti kebenaran dari agama ,yaitu mengenal dan merasakan kasih Tuhan dan berbuat sesuai kasih Tuhan kepada sesama tanpa menbedakan. Walau metode serta cara mencapai tahapan itu berbeda tapi tujuannya sama. Salam damai selalu
