Mohon tunggu...
Andy Naburju
Andy Naburju Mohon Tunggu...

Diberkati untuk menjadi berkat

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Jejak-jejak Kaki

3 November 2010   14:58 Diperbarui: 26 Juni 2015   11:52 2090
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Barangkali sudah banyak yang pernah membaca puisi dari Margaret Fishback "Footprints" yang diterjemahkan menjadi "Jejak-jejak Kaki", puisi yang ditulis karena pengalaman hidupnya.

Margaret Fishback bukanlah seorang tokoh terkenal, bukan pula seorang nabi, bukan presiden, bukan seorang artis, bukan seorang penulis terkenal, bukan seorang penyair terkenal, bukan seorang sastrawan, bukan seorang ilmuwan dan BUKAN SEORANG TOKOH AGAMA.

Tapi Margaret Fishback memiliki pengalaman bersama Tuhan lewat semua yang terjadi dihidupnya.

Margaret Fishback hanyalah seorang guru Sekolah Dasar, kecil dan pendek, sehinga untuk nonton di bioskop atau naik bisa sering diberi karcis untuk anak-anak.

Berikut saya kutip terjemahan dari puisinya "Footprints".

JEJAK-JEJAK KAKI

Suatu malam aku bermimpi
Aku berjalan di tepi pantai dengan Tuhan
Di bentangan langit gelap tampak kilasan-kilasan adegan hidupku
Di tiap adegan, aku melihat dua pasang jejak kaki di pasir
Satu pasang jejak kakiku, yang lain jejak kaki Tuhan.
Ketika adegan terakhir terlintas di depanku
Aku menengok kembali pada jejak kaki di pasir.
Di situ hanya ada satu pasang jejak.
Aku mengingat kembali bahwa itu adalah bagian yang tersulit Dan paling menyedihkan dalam hidupku.
Hal ini menganggu perasaanku maka aku bertanya Kepada Tuhan tentang keherananku itu.

Tuhan, Engkau berkata ketika aku berketetapan mengikut Engkau, Engkau akan berjalan dan berbicara dengan aku sepanjang jalan,
Namun ternyata pada masa yang paling sulit dalam hidupku hanya ada satu pasang jejak.
Aku tidak mengerti mengapa justru pada saat aku sangat membutuhkan Engkau, Engkau meninggalkan aku..”

Tuhan berbisik, Anakku yang Kukasihi,
Aku mencintai kamu dan takkan meninggalkan kamu pada saat sulit dan penuh bahaya sekalipun.
Ketika kamu melihat hanya ada satu pasang jejak, ltu adalah ketika Aku menggendong kamu.”

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun