Mohon tunggu...
a_selaludihati
a_selaludihati Mohon Tunggu... Guru - Andy Hermawan

Terlahir dengan nama Andy Hermawan, saat ini berprofesi sebagai edupreneur dan pendongeng.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Cara Mudah Bercerita untuk Anak

16 Agustus 2019   00:15 Diperbarui: 16 Agustus 2019   00:24 433
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Pribadi

Ayah bunda sahabat kompsioner yang baik hati, pada era yang serba digital ini banyak sekali orangtua yang mempercayakan pendampingan buah hatinya kepada gawai. Ya, karena gawai memberikan kesenangan tersendiri bagi buah hati kita. Namun tanpa kita sadari, bahwa sesungguhnya hal tersebut akan mempengaruhi proses tumbuh kembang anak itu sendiri. Seorang anak akan berkembang terus secara teratur, tahap demi tahap, baik fisik maupun emosi dan rohaninya. 

Setiap anak pasti akan melewati fase perkembangannya, meskipun kecepatan perkembangan tiap anak tidak sama. Pada tahap perkembangan emosi dan rohani, anak usia dibawah tiga tahun sangat memerlukan asupan nilai, salah satunya adalah cerita atau dongeng. Tentu saja isi dan cara membawakannya haruslah sesui dengan sasaran dan tujuan kepada siapa cerita ini disampaikan, agar menuntun anak bertingkah laku tertentu dalam kehidupan sehari-hari. 

Untuk anak berusia dibawah tiga tahun cerita dimaksudkan agar si anak bisa mengenali mengenal kosakata baru dan beberapa instruksi khusus untuk misalnya, meminjam mainan, minta tolong dibuatkan susu, dan berterimakasih dibantu oleh kakak memakai celana. Berikut langkah sederhana dalam menyampaikan cerita untuk buah hati yang berusia dibawah tiga tahun :

1. Anak berusia dibawah tiga tahun penguasaan bahasanya masih sangat minim, maka biasanya dia hanya dapat menyusun kalimat dengan menggunakan maksimal tujuh kata saja. Anak pada usia ini lebih mudah mengingat kata benda, karena benda adalah sesuatu yang nyata dapat dilihat dan dipegang, daripada kata kerja ataupun kata sifat. 

Sampaikan dengan runtut dan tidak tergesa-gesa, lakukan pengulangan kata bila perlu, ucapkan dengan jelas. Hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan alat peraga seperti boneka, buku cerita bergambar, atau menggunakan gerakan tubuh. Misalnya cerita "Anak itik centil...berlari-lari kecil, boleh sambil memeragakan gerakannya.

2. Daya konsentrasi anak usia ini masih pendek sekitar kurang lebih tiga menit, sehingga durasi cerita sebaiknya tidak panjang. Tetap jaga intinasi bercerita, volume, dan juga variasi-variasi kejutan lainnya seperti menyanyi, bertepuk tangan, bergoyang badan dan lain sebagainya agar ceritanya lebih dramatis. Usahakan jangan berlebihan agar anak tidak kaget.

3. Pada usia dibawah tiga tahun lebih menyukai tema cerita yang dekat dengan dririnya, misal tentang ayah, ibu ataupun kakak. Tema-tema yang diangkat sebaiknya adalah tema yang memperkenalkan anak untuk melepas baju sendiri, berterimakasih karena ditolong dan pengenalan pada rasa takut.

Nah ayah bunda sahabat kompasianer sekalian, diatas adalah sedikit cara mudah untuk bercerita. 

Ingat, gawai dapat memberikan kesenangan dan hiburan tersendiri bagi anak, namun keintiman, kehadiran, dan sentuhan orang tua tidak akan tergantikan oleh kesenangan apapun.

Selamat mencoba!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun