Mohon tunggu...
andry natawijaya
andry natawijaya Mohon Tunggu... Konsultan - apa yang kutulis tetap tertulis..

good.morningandry@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Viral, tapi Bukan Asal Viral...

16 Februari 2021   16:52 Diperbarui: 17 Februari 2021   15:31 584
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: shutterstock via /theconversation.com

Viral Marketing

Sebut istilah buzz marketing, disaat para konsumen membicarakan pengalaman mereka dari mulut ke mulut mengenai produk dan jasa yang digunakan. Manfaat produk dan jasa tersebut direkomendasikan kepada rekannya, tanpa sadar buzz marketing sudah menjadi proses fenomena viral.

Kemudian ditambah lagi adanya promosi dan iklan di media massa. Para produsen sering mendorong adanya proses ini di kalangan konsumennya agar produk dan jasanya semakin dikenal dan digunakan.

Tentu saja sebuah proses berorientasi keuntungan, karena konteks viral di sini adalah sebuah momentum yang sengaja diciptakan. Ada upaya dan biaya dari produsen supaya produk dan jasanya menarik perhatian lantas terjual meningkatkan laba. Dan kehadiran media sosial semakin membuka lebar peluang terjadinya fenomena viral suatu produk dan jasa.

Ilustrasi: clapflowfunding.com
Ilustrasi: clapflowfunding.com
Perlu contoh? Simak saja peluncuran produk seperti smartphone atau fashion terbaru yang menarik antusias besar dari para konsumen, bahkan sampai rela antri panjang demi memperoleh barang tersebut. Fenomena viral tersebut tidak terjadi begitu saja, melainkan telah dirancang sedemikian rupa.

Riset dan pengembangan. Ini adalah proses penting dalam rangkaian terjadinya fenomena viral. Melibatkan tenaga ahli, dilakukan riset mengembangkan suatu produk atau jasa.

Hal apa saja yang diminati masyarakat, informasi terus dikaji dan diamati. Selain bertujuan menemukan komposisi fitur yang pas, proses ini memiliki orientasi menciptakan tren baru. Proses tersebut tidak mudah, sering kali memakan waktu panjang. Menggagas produk dan jasa secara optimal pasti membutuhkan uji coba.

Menentukan target. Jangan lupa, viral adalah momentum yang dapat diterima dan disebarluaskan oleh pihak yang tertarik dan menyadari keberadaannya, jadi perlu ditetapkan kepada pihak seperti apa suatu topik dari produk dan jasa akan digiring. Bagi masyarakat luas atau komunitas tertentu? Semuanya kembali lagi mengacu kepada konsep produk dan jasa yang dirancang.

Ilustrasi: jingdaily.com
Ilustrasi: jingdaily.com
Promosi. Tahap ini dilakukan setelah semuanya matang. Banyak media dapat digunakan, namun seringkali hal yang dilakukan para produsen adalah memancing rasa penasaran masyarakat. Tidak mengherankan jika promosi sering dilakukan melalui acara meriah, karena tujuannya adalah menarik perhatian. Dan ketika produk dan jasa tersebut sudah digunakan, konsumen diharapkan akan menyebarkan pengalaman mereka secara luas.

Sekali lagi, keberadaan media sosial saat ini sudah menjadi media utama untuk promosi. Setiap harinya banyak hashtag bertebaran mengenai segala sesuatu.

Tujuannya supaya topik tertentu menjadi viral. Hanya saja mengingat karakteristiknya yang menyebar secara luas, perlu diupayakan pesan utama yang disampaikan tidak melantur.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun