Mohon tunggu...
andry natawijaya
andry natawijaya Mohon Tunggu... Konsultan - apa yang kutulis tetap tertulis..

good.morningandry@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Valentine, Kisah Bisnis di Hari Kasih Sayang

12 Februari 2019   21:12 Diperbarui: 13 Februari 2019   09:11 258
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: shoppersmallbrandon.com

Suatu sore di akhir pekan di sebuah coffee shop, setelah memesan secangkir hot Americano sambil merapikan beberapa buku yang baru saja dibeli, terdengar sebuah lagu lawas yang diputar. Lagu itu cukup dikenal, (Where Do I Begin?) Love Story,  dipopulerkan oleh Andy Williams, dengan nada intro yang cukup ikonik. Sejenak jadi teringat bagaimana lagu tersebut dulu juga pernah dipelajari dan dimainkan ketika belajar alat musik piano.

Love story. Kisah cinta. Mungkin saja setiap orang memiliki kisah cinta, kisah romantis. Cerita indah akan perasaan dua insan yang tenggelam dalam gelora asmara. Dan ketika memasuki bulan Februari,  para insan yang berpasangan kerap menyambut hari kasih sayang atau valentines day. Bagi mereka ketika dalam masa kasmaran, pastinya hari valentine sangat berkesan.

Sekilas Psikologi Cinta

Pada dasarnya semua manusia akan merasa bahagia jika diperhatikan, dan juga sudah kodratnya juga manusia perlu mencurahkan perhatian kepada sesamanya. Jadi wajar saja, ketika dua orang bertemu dan memiliki perasaan yang saling memperhatikan akan timbul rasa cinta. John Lennon pernah berujar juga, Love is real, real is love. Love is feeling, feeling is love. Love is wanting  to be loved.

Secara ilmiah, seorang psikolog asal Amerika Serikat yaitu Zick Rubin menyatakan bahwa cinta antar sesama manusia merupakan bentuk dari tiga perasaan turunan, yaitu perhatian, kasih sayang dan keintiman.

Ilustrasi: lifereader.com
Ilustrasi: lifereader.com
Menurut Zick Rubin, seseorang mulai memiliki perasaan mendalam kepada orang lain, lantas mencurahkan perhatiannya kepada orang tersebut. Kemudian timbul rasa ingin senantiasa menghabiskan waktu bersama orang yang disukai, menyayangi dan mengasihinya sebagaimana mengasihi diri sendiri.  Wajar dan manusiawi. Cinta dan mencintai merupakan naluri alamiah manusia. Maka tidak mengherankan banyak hal yang bertemakan cinta selalu menarik perhatian.

Tetapi mari kita tinggalkan dahulu pembahasan yang penuh romantisme tersebut, kita bicara perihal realistis dalam dunia nyata, yaitu bisnis. Karena pada dasarnya artikel ini bukanlah artikel percintaan, melainkan artikel mengenai konsep usaha diantara para insan yang sedang dibalut rasa cinta.

Love for Sale

Merupakan konteks bahwa cinta menjadi suatu ide atau inspirasi untuk mendorong penjualan, menciptakan laba. Ya, cinta adalah sesuatu yang menjual. Banyak komoditas dan jasa yang dapat dikemas dan dipasarkan dengan tema cinta.

Peluang bisnis untuk menggarap pasar percintaan senantiasa terbuka, karena di dunia ini tidak akan kehabisan pelanggan yang memiliki rasa cinta. Pelanggan seperti itu akan selalu ada, tinggal bagaimana para pelaku usaha dengan jeli dan cermat dapat menarik perhatian mereka.

Konsep komunikasi pemasaran seperti ini sebetulnya merupakan komunikasi antara pengusaha melalui produk dan layanannya dengan memanfaatkan perasaan para pelanggannya. Yaitu rasa cinta. Dengan berdasarkan cinta, seseorang akan rela melakukan banyak hal untuk kekasihnya, termasuk membeli dan memberikan produk dan jasa yang kita sediakan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun