Mohon tunggu...
andry natawijaya
andry natawijaya Mohon Tunggu... Konsultan - apa yang kutulis tetap tertulis..

good.morningandry@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Artikel Utama

Perihal yang Merusak Nilai Positif dalam Olahraga

10 Mei 2018   20:41 Diperbarui: 11 Mei 2018   11:27 3575
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: fairplayinternational.org

Mens sana in corpore sano. Sebuah pepatah bahasa Latin terkenal dan sangat erat hubungannya dengan olahraga. Jika diartikan dalam bahasa Indonesia dapat dikatakan seperti ini, "dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat." 

Kesehatan merupakan faktor penting bagi manusia, dan untuk menjaga agar tubuh kita untuk tetap sehat dan kuat, salah satu aktivitas pendukungnya adalah rutin berolahraga.

Olahraga selain bermanfaat untuk kesehatan juga memiliki  manfaat lain, lebih tepatnya disebut dengan nilai. Melalui olahraga kita dapat melakukan pembentukan karakter, tentunya dengan nilai-nilai positif. 

Karena dalam olahraga terdapat filosofi fair play, solidaritas, sportivitas, tanggung jawab dan kerja sama tim. Filosofi tersebut jika diimplementasikan dalam aktivitas kehidupan sehari-hari akan memberikan sumbangsih yang berguna.

Atlet merupakan pribadi yang dididik dan dibina untuk berprestasi, menjadi contoh dan inspirasi bagi masyarakat agar dapat menanamkan perilaku positif yaitu disiplin, kerja keras dan prestasi yang merupakan hasil dari usaha.

Nilai-nilai positif dalam olahraga tersebut sayangnya terkadang tercemar oleh ulah sebagian oknum yang bertindak atas kepentingan dirinya sendiri. 

Tak jarang kasus-kasus yang terjadi dalam dunia olahraga akhirnya malah mempermalukan pelakunya sendiri dan juga terkadang menimbulkan keresahan bagi masyarakat. 

Apalagi jika pelaku yang tersandung kasus tersebut merupakan atlet tingkat internasional yang membawa nama negara. Perilaku seperti ini sungguh sangat disayangkan, karena olahraga yang semestinya menjadi sarana pemersatu dan bernilai positif malah menjadi polemik.

Kasus Pengaturan Skor

Pada awal bulan Mei 2018, dunia bulutangkis dikejutkan dengan ramainya berita mengenai dua orang atlet bulutangkis Malaysia yang terbukti terlibat dalam kasus pengaturan skor. 

Adalah Tan Chun Seang dan Zulfadli Zulkifli yang dikenakan sanksi larangan bertanding berikut denda akibat terbukti bersalah. Tan Chun Seang dijatuhi sanksi larangan bertanding selama 15 tahun dengan denda sebesar 15 ribu dolar AS.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun