Mohon tunggu...
andry natawijaya
andry natawijaya Mohon Tunggu... Konsultan - apa yang kutulis tetap tertulis..

good.morningandry@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Money

"How Big Is The Risk?"

19 Januari 2018   20:40 Diperbarui: 19 Januari 2018   20:48 787
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber foto: wired2succeed.com

Produk dan/atau aktivitas yang Bank tawarkan kepada nasabah merupakan hal yang statis karena Bank pada dasarnya mengembangkan dan menyediakan produk dan/atau aktivitas berdasarkan kebutuhan nasabah. Tetapi kita perlu menyadari, pada era digital seperti saat ini, kebutuhan dan perilaku nasabah sangat dinamis, perubahan terjadi dengan sangat cepat.

Sebagai  langkah mengupayakan perkembangan bisnis Bank, hal yang mutlak diperlukan adalah menjaga agar nasabah tetap loyal dan tidak menjadi jenuh dengan pelayanan Bank yang hanya itu-itu saja. Sehingga jika Bank tidak ingin ditinggalkan nasabah, maka salah satu hal yang dapat diupayakan adalah melakukan evaluasi perlu atau tidaknya mengembangkan produk dan/atau aktivitas baru. Setelah dievaluasi, maka kita dapat mempertimbangkan untuk membuat produk atau aktivitas baru. Mungkin dapat berupa hal yang benar-benar baru atau pengembangan dari produk atau aktivitas yang sebelumnya telah ada.

Namun kita perlu memperhatikan apakah produk atau aktivitas yang kita kembangkan tersebut memiliki risiko kepada Bank? Lantas bagaimana kita dapat mengukur besarnya risiko yang melekat dan/atau memiliki dampak terhadap Bank?

Hal utama yang perlu kita sadari lebih dahulu adalah seperti apa kriteria dari produk atau aktivitas baru sesuai dengan ketentuan dari Otoritas Jasa Keuangan. Berikut adalah kriterianya:

  • Tidak pernah diterbitkan atau dilakukan sebelumnya oleh Bank.

Contoh : Bank sebelumnya tidak memiliki layanan Internet Banking kemudian meluncurkan internet banking sebagai layanan baru bagi nasabah.

  • Telah diterbitkan atau dilaksanakan sebelumnya oleh Bank namun dilakukan pengembangan yang mengubah atau meningkatkan eksposur risiko tertentu pada Bank.  

Contoh : Bank telah merilis Internet Banking, kemudian dikembangkan menjadi mobile banking, dimana fitur pada Internet Bankingdapat diakses nasabah melalui smartphone.

Setelah kita mengetahui kriteria yang tergolong sebagai produk dan aktivitas baru, maka kita perlu memetakan aspek risiko apa saja yang terkait. Untuk melakukan pemetaan tersebut dapat dilakukan dengan metode risk self assessment secara kualitatif atau kuantitatif sesuai dengan risiko yang melekat pada Bank. Besar atau kecilnya risiko sangat berkaitan dengan kompleksitas produk atau aktivitas itu sendiri.

Untuk mendeskripsikan secara lebih jelas aspek risiko yang dapat dikaji, maka kita ambil ilustasi risk self assessment dengan skenario pengembangan aktivitas internet banking yang dilakukan Bank. Pada ilustrasi ini dijelaskan dari risiko yang paling besar dampaknya dari pengembangan aktivitas internet banking.

Risiko Operasional

Merupakan risiko dengan karakteristik yang sangat luas ruang lingkupnya di Bank, sehingga untuk mempermudah dibagi berdasarkan kategori:

  • Sumber Daya Manusia

Human Error

  1. Kegagalan atau kerugian Bank karena petugas internal Bank melakukan kesalahan:
  2. Proses pendaftaran, pemeliharaan data nasabah Internet Banking.
  3. Proses penanganan masalah atau keluhan layanan Internet Banking yang disampaikan nasabah.
  4. Penyampaian informasi mengenai fitur, biaya serta karakteristik layanan Internet Banking kepada nasabah.

Mitigasi risiko:

  1. Mengoptimalkan dual control dan pengawasan melekat dalam proses yang dilakukan terkait pendaftaran, pemeliharaan data serta penanganan masalah atau keluhan yang disampaikan nasabah.
  2. Memberikan pelatihan kepada petugas internal Bank mengenai penggunaan aplikasi Internet Banking dan penanganan masalah terkait Internet Banking.
  3. Sosialisasi kepada petugas internal Bank (seperti Marketing, Customer Service, Call Center) mengenai karakteristik, fitur layanan Internet Banking.
  • Teknologi Informasi

Kegagalan proses transaksi yang disebabkan permasalahan pada sistem dan/atau aplikasi Internet Banking.

Mitigasi risiko:

  1. Proses tahapan pengembangan dan implementasi sistem dilakukan sesuai ketentuan dan best-practice yang berlaku.
  2. Memastikan serta menjaga kapasitas dan stabilitas koneksi jaringan yang digunakan  telah sesuai dengan kebutuhan Bank.
  3. Menyiapkan contingency plan untuk layanan Internet Banking.
  • Fraud

Kerugian nasabah dan/atau Bank yang diakibatkan dari penyalahgunaan akses Internet Banking milik nasabah oleh pihak lain yang tidak berwenang untuk melakukan transaksi.

Mitigasi risiko:

  1. Menyampaikan sosialiasi kepada nasabah calon pengguna  Internet Banking mengenai prinsip kehati-hatian.
  2. Memastikan kapasitas keamanan jaringan yang digunakan memenuhi standar dan persyaratan sesuai dengan  ketentuan dan best-practice yang berlaku (misalnya fire wall, anti virus).

Risiko Hukum

Tuntutan dari nasabah terkait dengan aktivitas Internet Banking.

Mitigasi risiko:

  1. Memastikan bahwa dokumentasi data nasabah, data transaksi yang dilakukan nasabah baik dalam format hard file (seperti formulir) dan format soft file (yang tercantum pada sistem atau database) tersedia dan secara aspek hukum dapat dijadikan bukti pendukung.
  2. Menetapkan tugas dan tanggung jawab Corporate Legal melakukan mediasi hukum dalam hal terdapat tuntutan dari nasabah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun