Mohon tunggu...
Andryartono Sulistyo
Andryartono Sulistyo Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya adalah seorang mahasiswa di Kabupaten Karawang, tepatnya di Universitas Singaperbangsa Karawang.

Selanjutnya

Tutup

Gadget

New Media: Tempat Tinggal Cyber Crime

9 April 2021   08:00 Diperbarui: 9 April 2021   08:01 395
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Dunia maya menjadi dunia baru bagi masyarakat di seluruh dunia. Dunia maya tercipta akibat dari peningkatan teknologi yang semakin maju. Salah satu perkembangan teknologi yang terus meningkat adalah terciptanya jaman baru bagi media yang berevolusi dari jaman media elektronik menjadi jaman media baru. Salah satu bentuk dari media baru adalah internet. Terdapat banyak sekali keunggulan yang ditawarkan oleh internet, seperti kemudahan akses, terdapat database yang dapat diakses kapanpun dan tidak akan punah, tidak terbatasi oleh ruang dan waktu, serta masih banyak lagi. Kemudahan akses yang ditawarkan oleh Internet membuat masyarakat yang menggunakannya dapat mengakses informasi seputar apapun hanya dalam hitungan menit bahkan detik. Tetapi kemudahan akses yang ditawarkan juga justru terdapat banyak ancaman – ancaman yang bisa datang kapanpun.

Akses yang mudah ini menjadikan sesuatu yang sifatnya privasi seperti surel, kartu identitas, rekening pribadi, dan sebagainya, dapat diketahui oleh oknum – oknum yang memanfaatkan kemudahan akses dalam berselancar di dunia maya. Kemudahan akses dalam Internet juga membuat kita seperti layaknya seorang bayi yang telanjang, banyak orang yang dapat melihat kita namun kita tidak pernah menyadarinya karena kita bekum tau bahwa privasi itu harus dijaga. Banyak sekali kasus – kasus kejahatan siber yang terjadi. Salah satu yang paling menggemparkan dunia adalah kasus cyber crime yang terjadi pada tahun 1999 dan dilakukan oleh peretas berusia 15 tahun bernama Jonathan James.

Cyber crime ini terjadi disaat internet masih menjadi inovasi baru bagi dunia. Dalam aksinya, antara 23 Agustus 1999, dan 27 Oktober 1999, James melakukan serangkaian gangguan ke dalam berbagai sistem, termasuk sistem sekolah BellSouth dan Miami-Dade. Apa yang membuatnya menjadi perhatian otoritas federal adalah gangguannya ke komputer Badan Pengurangan Ancaman Pertahanan (DTRA), sebuah divisi dari Departemen Pertahanan Amerika Serikat, yang fungsi utamanya adalah untuk menganalisis potensi ancaman terhadap Amerika Serikat, baik di dalam maupun luar negeri. James kemudian mengakui kepada pihak berwenang bahwa dia telah memasang backdoor yang tidak sah di server komputer di Dulles, Virginia, yang dia gunakan untuk memasang pelacak yang memungkinkan dia untuk mencegat lebih dari tiga ribu pesan yang masuk dan keluar dari karyawan DTRA, bersama dengan banyak nama pengguna dan kata sandi karyawan DTRA, termasuk setidaknya 10 di komputer resmi militer.

Keberhasilan James dalam menembus komputer divisi Departemen Pertahanan AS dan memasang backdoor pada servernya, membuat James dapat mencuri software NASA yang dikabarkan memiliki nilai sekitar 1.7 juta dolar. Belakangan terungkap bahwa perangkat lunak tepat yang diperoleh adalah kode sumber Stasiun Luar Angkasa Internasional yang mengendalikan elemen penopang kehidupan yang kritis. Menurut NASA, "perangkat lunak tersebut mendukung lingkungan fisik Stasiun Luar Angkasa Internasional, termasuk pengendalian suhu dan kelembapan di dalam ruang hidup”.

Hal ini justru dianggap remeh oleh mayoritas masyarakat yang menggunakan internet dalam aktifitas sehari – hari. Kejahatan siber terbesar dalam sejarah seharusnya menjadi contoh untuk kita sebagai pengguna internet agar lebih memperhatikan keamanan ketika berselancar di dunia maya. Lalu, bagaimana caranya?

Hal yang pertama yang tentunya perlu kita lakukan adalah menjaga informasi pribadi. Jangan pernah sekalipun kita menyebarkan informasi pribadi kita ke dunia maya tanpa mengetahui dampaknya. Kartu identitas, rekening pribadi, dan informasi sensitif lainnya harus dijaga sebaik mungkin agar tidak dimanfaatkan oleh oknum – oknum yang tidak bertanggungjawab yang ingin menggunakan informasi pribadi kita untuk kepentingan mereka. Namun biasanya suatu website resmi atau aplikasi akan meminta informasi pribadi kita seperti nama lengkap, tempat tanggal lahir, dan alamat, untuk memenuhi syarat transaksi. Cukup disaat itu saja kita “menyebarkan” informasi pribadi kita. Tapi ketika kita sedang berselancar di dunia maya atau ber-sosial media, jangan pernah sekalipun dengan sengaja menyebarkan informasi pribadi kita. Dengan tetap menjaga informasi yang sensitif ketika ber-internet, maka kecil kemungkinannya untuk mereka meretas hal yang penting untuk kita.

Kecerobohan kita justru yang menjadi penuntun kita. Maka jaga baik – baik informasi yang bersifat pribadi dan sensitif bila tidak ingin menjadi korban cyber crime. Hanya berikan informasi kepada website dan aplikasi resmi ketika diminta dengan alasan untuk memenuhi syarat dan ketentuan. Departemen Pertahanan Amerika Serikat tidak pernah dengan sengaja menyebarkan informasi perusahaan ke luar, namun masih bisa diretas oleh seorang remaja berusia 15 tahun. Lalu, bagaimana dengan orang – orang yang justru dengan sengaja menyebarkannya?

Internet merupakan inovasi terbesar di dunia ini. Semua dapat dilakukan dalam hitungan detik melalui internet. Bersosialisasi, menonton film, mencari dan membaca artikel ini, dapat kita lakukan sambil bersantai di kasur. Namun, tidak dapat dipungkiti bahwa akan selalu ada sisi gelap dari setiap hal, yang tidak boleh kita anggap remeh. Karna bagaimanapun, kejahatan akan selalu ada meskipun dampaknya tidak terasa.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun