Mohon tunggu...
Andryanto EN
Andryanto EN Mohon Tunggu... Praktisi ESG Berkelanjutan

Kehidupan Berkelanjutan

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Progress Manila Subway Tembus 18%, Dua Stasiun Ditargetkan Operasi 2028

4 Agustus 2025   12:11 Diperbarui: 4 Agustus 2025   12:11 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Metro Manila Subway Project (Kredit: philippine-resources )

Proyek Metro Manila Subway (MMSP) di Filipina memasuki babak baru pada 2025. Proyek kereta bawah tanah pertama di negara ini saat ini mencatatkan progres konstruksi antara 15 persen hingga 18,24 persen. Dengan nilai investasi mencapai 488,5 miliar peso Filipina, MMSP menjadi proyek transportasi terbesar di kawasan tersebut.

Presiden Ferdinand Marcos Jr. menargetkan dua hingga tiga stasiun pertama dapat mulai beroperasi pada 2028, yaitu dari East Valenzuela hingga Quirino Highway, serta berharap jalur menuju North Avenue juga bisa selesai pada periode yang sama. Kementerian Perhubungan Filipina memastikan komitmen penyelesaian tahap awal pada masa jabatan Presiden Marcos, sekaligus mengakui target operasi penuh tercapai pada 2032.

Dari sisi teknis, pengerjaan terowongan yang dikerjakan dengan mesin bor asal Jepang telah mencatat capaian lebih dari 1,3 kilometer, menargetkan sambungan hingga Quirino Highway pada Agustus 2025. Lima mesin bor telah aktif beroperasi, dan dijadwalkan akan ada 19 unit mesin bor pada tahap puncak konstruksi.

Paket pengerjaan konstruksi yang melibatkan Sumitomo Mitsui Construction Co. Ltd. mencakup pembangunan Stasiun Anonas dan Camp Aguinaldo, beserta tiga terowongan utama sepanjang 6,35 kilometer. Teknologi dan ketepatan waktu pengerjaan mendapat apresiasi langsung dari Presiden Marcos saat melakukan inspeksi di lokasi.

Salah satu tantangan terbesar dalam proyek ini adalah pembebasan lahan. Kementerian Perhubungan Filipina melaporkan, tiga dari lima masalah utama pembebasan lahan sudah terselesaikan, khususnya di Barilla, Anonas dan sebagian Ortigas. Pemerintah menargetkan 80 persen proses pembebasan lahan selesai pada akhir 2025 dan sisanya paling lambat pada kuartal I 2026. Regulasi baru pun mengatur akses pemerintah terhadap lahan pribadi yang berlokasi di kedalaman minimal 18 meter, demi mendukung kelancaran pembangunan infrastruktur bawah tanah.

Metro Manila Subway dijadwalkan menghubungkan 17 stasiun mulai dari East Valenzuela hingga Bicutan, dengan cabang ke Terminal 3 Bandara Internasional Ninoy Aquino. Sistem ini dirancang untuk memperpendek waktu tempuh dari Valenzuela ke bandara menjadi sekitar 40 menit, dibanding lebih dari dua jam jika menggunakan moda transportasi darat biasa. Proyeksi penumpang harian pada tahap awal sebesar 370.000 orang dan dapat meningkat hingga 519.000 per hari pada saat seluruh jaringan beroperasi penuh.

Menariknya, PT Wijaya Karya Beton Tbk (WIKA Beton) dari Indonesia turut terlibat dengan memasok produk Precast Concrete Tunnel Segment sebagai struktur utama terowongan bawah tanah. Keterlibatan WIKA Beton menandai kontribusi industri konstruksi dalam negeri pada proyek skala internasional.

Integrasi MMSP dengan sistem transportasi massal lain seperti LRT Line 1, MRT Line 3, dan MRT Line 7 akan diwujudkan melalui North Triangle Common Station. Terminal sentral ini nantinya menjadi simpul utama konektivitas empat jalur kereta api di Metro Manila. Progres pembangunan stasiun pusat ini saat ini mencapai 81,42 persen.

Pekerjaan proyek tetap menghadapi berbagai tantangan teknis dan pembebasan lahan, namun berbagai strategi percepatan tetap dilakukan, termasuk membangun beberapa stasiun pada kedalaman hingga 47 meter guna menghindari kendala lahan di permukaan. Tiga paket kontrak tersisa senilai 10 hingga 15 miliar peso masing-masing dijadwalkan selesai dalam waktu dekat.

Kehadiran Metro Manila Subway diharapkan mampu mengurangi beban lalu lintas, meningkatkan efisiensi mobilitas masyarakat, serta menjadi simbol kerja sama antara Filipina dan Jepang dalam pengembangan infrastruktur regional. Selain itu, proyek ini membawa transfer teknologi serta penyerapan tenaga kerja terampil di level lokal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun