Membaca judul diatas, hal itu yang saya tanamkan dalam hati (untuk beberapa waktu belakangan ini) soal bagaimana menjadi Pria sejati dalam berbagai aspek.
Rasa cinta yang terus berkembang dari awal hingga sampai dititik saat ini, merupakan sebuah proses yang dalam hati ini seolah "mengatakan" "Perempuan seperti inilah yang pantas Aku cintai setulus hati"
Kembali ke beberapa waktu yang lalu, setelah Saya Menyadari secara pribadi kebodohan-kebodohan dimasa lalu & akibat yang ditimbulkan karna kebodohan tersebut. Kata "Maaf" tidak cukup untuk memperbaiki situasi karna, kata tersebut sudah sangat sering diucapkan tanpa ada bukti nyata untuk memperbaiki diri. Saya kembali "bercermin" tentang kesalahan-kesalahan saya, melupakan kata "Maaf", lebih berfokus dengan perbaikan setahap demi setahap secara menyeluruh. Akhirnya saya menemukan dua buah kata yang membuat saya termotivasi, Akuilah dan Berhentilah. Mengakui segala kesalahan saya tanpa ada intervensi dan berhenti melakukan kesalahan-kesalahan tersebut.
Seorang Pria sejati akan membangun & menguatkan karakter seorang yang dicintainya, bukan sebaliknya.
Chintia Puspita Sari