Mohon tunggu...
Andriyus Yosua
Andriyus Yosua Mohon Tunggu... Konsultan - Penggemar Juventus

Anak ketiga dari tiga bersaudara

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Mengenal kaum Esseni dan hubungannya dengan Perjanjian Baru

3 November 2019   21:00 Diperbarui: 4 November 2019   09:12 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Qumran adalah nama tempat yang berada di gurun Yehuda ( letaknya di pantai Laut Mati sebelah Barat & 14,4 km sebelah selatan kota Yerikho)
Disana banyak ditemukan puing puing sisa kompleks bangunan peninggalan orang Yahudi. Kompleks itu adalah semacam bangunan biara dengan nama "Khirbet Qumran".

Dari naskah naskah kuno yang ditemukan ditempat tersebut, orang-orang mulai tahu tentang jemaat yang membangun di biara di Qumran. Orang-orang tersebut dinamakan jemaat "kaum Esseni". kaum Esseni pada dasarnya sangat teliti menjalani Taurat Musa, bahkan lebih keras dari Kaum Farisi (kaum yang memegang keras teologi Yahudi).

Mereka (kaum Esseni) sangat teliti dan seksama dalam hal, najis dan tahir, haram dan halal, lalu melakukan banyak pembasuhan sebelum beribadah. Mereka mempunyai tata ibadah sendiri dan mereka tidak mempersembahkan kurban. Kaum Esseni mempelajari Alkitab dan kitab-kitab saleh lain. Bulan Ferbruari atau Maret 1947, Muhammad (pemuda dari suku Ta'amireh), masuk ke salah satu gua disekitar Qumran untuk mencari seekor kambing yang hilang. Di dalam gua tersebut, ia menemukan sejumlah guci yang berisikan kitab dari kulit, lempengan tembaga dan papirus.
Lalu dari tahun 1949-1955, para ahli menyelidiki daerah disekitar Qumran dan menggali Khirbet Qumran.

Penemuan di Qumran adalah hal yang sangat penting dalam pengkajian Perjanjian Baru. Sebab jemaat itu (Esseni) eksis pada zaman Kristus dan umat Kristen pada mula-mula.
Memang jika dikaji pada masa kini, sulit untuk menentukan hubungan antara Qumran dan Perjanjian Baru. Akan tetapi menurut para Ahli, yang menjadi perantara hubungannya adalah Yohanes Pembaptis. Yohanes Pembaptis dianggap sebagai penengah antara jemaat di Qumran dan Yesus. Karna Ia (Yohanes Pembaptis) tampil di gurun yang diduga dekat dengan tempat tinggal kaum Esseni, dan menurut para ahli, Yohanes Pembaptis mempunyai corak Eskatologis (bagian dari teologi dan filsafat yang berkaitan dengan peristiwa-peristiwa pada masa depan dalam sejarah dunia) yang mirip dengan ajaran kaum Esseni. 
Maka dari itu, diambil kesimpulan bahwa Yohanes pernah masuk ke kaum Esseni dan Yesus mengambil sebagian ajaran Yohanes yang terpengaruh oleh ajaran kaum Esseni. Lalu dikemudian hari para ahli lebih berhati-hati, karna meskipun ada kesamaan antara naskah-naskah jemaat Qumran & Perjanjian Baru, ditemukan juga beberapa perbedaan yang cukup besar juga, antara lain jemaat Qumran mengasingkan diri sedang Yesus tidak, jemaat Qumran mengajar bahwa anggotanya harus membenci orang lain dan hanya mengasihi sesama anggota, sedangkan ajaran Yesus justru menekankan ajaran kasih untuk ke semua manusia.

Terakhir, satu Perbedaan yang sangat mencolok sangat mengutamakan Taurat Musa sedangkan pengikut Kristus mengutamakan Yesua dalam pusat keimanan.

Syalom

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun