Mohon tunggu...
Andriyanto
Andriyanto Mohon Tunggu... Jika kamu tak menemukan buku yang kamu cari di rak, maka tulislah sendiri.

- Kebanggaan kita yang terbesar adalah bukan tidak pernah gagal, tetapi bangkit kembali setiap kali kita jatuh - Rasa bahagia dan tak bahagia bukan berasal dari apa yang kamu miliki, bukan pula berasal dari siapa dirimu, atau apa yang kamu kerjakan. Bahagia dan tak bahagia berasal dari pikiran kamu sendiri.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Lene Vestergaard Hau: Melambatkan dan Menghentikan Cahaya, Membawa Teknologi Menuju Masa Depan

14 April 2025   07:00 Diperbarui: 14 April 2025   00:14 309
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Halting Light (www.hiddenmeanings.com)

Dalam dunia sains, hanya segelintir tokoh yang berhasil menembus batas-batas pemahaman manusia tentang alam semesta. Salah satu tokoh tersebut adalah Lene Vestergaard Hau, fisikawan asal Denmark yang berhasil melakukan sesuatu yang dulu dianggap mustahil: melambatkan dan bahkan menghentikan cahaya. Penemuan ini bukan sekadar tonggak penting dalam fisika modern, tetapi juga menjadi pijakan awal bagi beragam teknologi masa depan yang mungkin akan mengubah cara kita hidup dan berinteraksi dengan dunia.

Bayangkan jika cahaya, yang selama ini kita kenal sebagai sesuatu yang bergerak dengan kecepatan luar biasa dan tidak bisa dihentikan, tiba-tiba bisa diperlambat hingga hanya belasan meter per detik, atau bahkan dihentikan total. Apa yang awalnya hanya konsep dalam fiksi ilmiah kini menjadi kenyataan berkat penelitian revolusioner yang dilakukan oleh Hau dan timnya. Penemuan ini tidak hanya mengubah pemahaman kita tentang cahaya, tapi juga membuka peluang baru dalam pengembangan komputer kuantum, komunikasi optik, dan teknologi penyimpanan data generasi baru.

Mengenal Sosok Lene Vestergaard Hau

Lene Vestergaard Hau lahir dan menempuh pendidikan fisika di Denmark sebelum akhirnya menjadi profesor di Universitas Harvard, salah satu universitas paling bergengsi di dunia. Ia dikenal luas karena keahliannya dalam fisika kuantum dan optik, serta semangatnya untuk mengeksplorasi fenomena-fenomena yang belum terpecahkan dalam dunia sains.

Nama Hau mulai mencuat secara global pada akhir 1990-an ketika ia memimpin sebuah tim peneliti yang berhasil memperlambat laju cahaya secara drastis menggunakan metode yang belum pernah dilakukan sebelumnya. Keberhasilannya ini menjadi terobosan besar dalam dunia fisika, dan menjadikannya sebagai salah satu ilmuwan paling berpengaruh di bidangnya.

Apa Itu Kondensat Bose–Einstein (BEC)?

Untuk memahami pencapaian Hau, kita perlu mengenal konsep penting dalam fisika kuantum, yaitu kondensat Bose–Einstein (Bose-Einstein Condensate), atau yang sering disingkat sebagai BEC. Ini adalah keadaan materi yang sangat istimewa dan hanya bisa terjadi pada suhu yang sangat rendah, mendekati nol absolut (−273,15°C). Pada kondisi ekstrem ini, partikel-partikel jenis tertentu yang disebut boson kehilangan identitas individunya dan mulai bertindak sebagai satu kesatuan yang sinkron secara kuantum.

BEC pertama kali diwujudkan secara eksperimen oleh dua ilmuwan Amerika, Eric Cornell dan Carl Wieman, pada tahun 1995. Penemuan ini membuka jalan bagi eksperimen-eksperimen baru di dunia kuantum, termasuk eksperimen luar biasa yang dilakukan Hau beberapa tahun kemudian.

Bagaimana Cahaya Bisa Diperlambat dan Dihentikan?

Pada tahun 1999, Lene Hau dan timnya di Harvard menciptakan kondisi BEC dari atom natrium yang didinginkan hingga hampir nol absolut. Ketika seberkas cahaya dilewatkan melalui materi ini, kecepatan cahaya tiba-tiba turun secara drastis dari 300.000 kilometer per detik menjadi hanya 17 meter per detik, setara dengan kecepatan sepeda santai.

Namun yang lebih mengejutkan terjadi dua tahun kemudian. Pada tahun 2001, Hau berhasil menghentikan cahaya sepenuhnya. Ia dan timnya menggunakan medan magnet untuk “menangkap” gelombang cahaya ke dalam BEC, menjadikannya seperti data yang disimpan sementara di dalam materi. Cahaya ini kemudian bisa dilepaskan kembali, dengan informasi di dalamnya tetap utuh.

Eksperimen ini menjadi bukti bahwa cahaya bukan hanya bisa diarahkan atau dibelokkan seperti yang selama ini kita ketahui, tetapi juga bisa disimpan dan dimanipulasi. Sebuah pencapaian luar biasa dalam dunia fisika!

Potensi Teknologi Masa Depan dari Penelitian Ini

Penelitian Hau bukan hanya keajaiban sains semata, tetapi juga memiliki potensi praktis yang sangat besar dalam berbagai bidang teknologi. Berikut beberapa kemungkinan yang paling menjanjikan:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun