Mohon tunggu...
Andri Samudra Siahaan
Andri Samudra Siahaan Mohon Tunggu... Petani - Menulis salah satu metode perjuangan.

Petani dan Peternak, Alumni Teknologi Hasil Pertanian andrishn85@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Metode Pertahankan Gerakan Pemuda agar Tidak Punah

30 Oktober 2019   00:21 Diperbarui: 27 Oktober 2020   21:34 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Dari wiken.grid.id

Kemudian diadakan event untuk mengasah minat dan bakat dari masing-masing kelompok. Maka stigma yang terbentuk bahwa organisasi pemuda itu berisikan pemuda kaku bisa dihapuskan. Orang gerakan itu asyik bro?

Pembentukan kelompok minat dan bakat ini akan ada ada dibawah kendali dari pemimpim organisasi pemuda, yang pada hakekatnya akan dapat dioptimalkan untuk kepentingan organisasi pemuda itu sendiri.

2. Memaksimalkan Sosialisasi Berbasis Digital.

Organisasi pemuda memang cukup terkenal akan disiplin dalam hal surat menyurat. Tapi saat ini dengan berkembangnya jaman mengirim surat kepada anggota untuk mengikuti kegiatan bukanlah hal yang efisien lagi. 

Surat menyurat penting sebagai file sekretariat, tapi publikasi dan penyebaran surat menyurat dapat  dilakukan menggunakan media sosial. Surat dapat dikonfersi dalam bentuk digital yang dapat dikirim melalui aplikasi chat seperti whatsap, line, telegram dan lain sebagainya.

Proses kegiatan juga dapat dipublikasi ke media youtube yang tentu ditugaskan kepada kelompok yang telah dibentuk untuk mengelola chanel organisasi pemuda. Hasil dari publikasi dapat dimasukkan kedalam kas organisasi untuk menunjang kegiatan organisasi.

3. Membangun Literasi Anggota Melalui Media digital.

Nah ini dia salah satu kelemahan pemuda saat ini. Kurangnya literasi, pemuda tidak banyak lagi  memiliki niat membaca. Kaum milenial lebih menyukai tulisan yang singkat dan padat yang tidak lebih dari 250 karakter.

Bayangkan apa yang terjadi ketika melakukan aksi, pemuda pergi berbondong bondong menuju kantor DPRD atau DPR tapi tidak mengetahui apa yang mereka tuntut. yang terjadi adalah para pemuda yang cuma ingin tampak eksis saja di media masa dan media sosial. 

Disini dibutuhkan kelompok bedah buku dan kelompok diskusi untuk melakukan kajian terhadap undang-undang yang tidak pro rakyat untuk kemudian menelurkan pemikiran yang menjadi tuntutan pemuda. 

Pokok pikiran kemudian diserahkan kepada team publikasi yang membuat selebaran ataupun image ataupun video propoganda yang mengulik jelas pokok pikiran, tuntutan ataupun usulan pemuda dengan singkat jelas dan padat. image ataupun video tersebut pun di sosialisasikan melalui media sosial dan aplikasi chat kepada seluruh anggota.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun