Mohon tunggu...
andri muhammad
andri muhammad Mohon Tunggu... serikat pekerja seluruh indonesia -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

terserah

Selanjutnya

Tutup

Politik

Kala Jokowi Shalat di Lokasi Pengungsian

15 November 2018   17:29 Diperbarui: 15 November 2018   17:52 665
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
foto: Tribunnews.com

Inilah kisah pemimpin yang tak banyak bicara, tetapi sikap dan tindakannya akan menampar siapapun yang sering menyebarkan kabar bohong mengenai dirinya.

Selama ini, tak terhitung kita temui kabar dan berita bahwa Presiden Jokowi merupakan sosok pembenci agama tertentu. Dia disebut sebagai pemimpin yang anti-Islam, memusuhi ulama, dan membenci ajaran mulia ini.

Dalam satu tarikan napas, kita juga sering mendengar bahwa Jokowi adalah antek asing-aseng, pro-zionis, pembela komunis, dan tudingan sejenis lainnya.

Meski dituduh sedemikian rupa, tapi tak pernah kita jumpai Presiden marah. Tak pula kita dapati jawaban dari Jokowi sebagai bantahan. Dia lempeng saja, tetap bekerja.

Hingga suatu waktu, wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB), tepatnya di Lombok, dihantam oleh gempa yang cukup besar. Akibat guncangan lempeng bumi itu, ribuan bangunan roboh, jutaan masyarakat mengungsi, dan perekonomian lumpuh total. Semuanya porak poranda.

Di saat semua orang sedang berduka, Jokowi sebagaimana Presiden lainnya, datang untuk menemui rakyatnya. Di sinilah kita bisa lihat keteguhan hati dan nilai spritualitas yang luar biasa dari sosok Jokowi.

Sebagian besar cerita ini dituturkan oleh Mantan Gubernur NTB, Tuan Guru Bajang (TGB) Zainul Majdi.

Awalnya, Jokowi menggelar rapat di posko utama penanganan gempa Lombok. Lima menit setelah mendengar paparan tim, mantan Gubernur DKI itu memanggil TGB Kepadanya, Jokowi mengaku ingin menjenguk warga yang menjadi korban gempa.

"Beliau tengok saya lalu bilang, "Kita jenguk masyarakat saja, Tuan Guru". Saya tanya, Pak Presiden mau jenguk di lokasi mana? Beliau jawab, terserah Tuan Guru. Lantas semua kalang kabut. Naik mobil, lalu turun di salah satu lokasi dekat pinggir selokan," ucap TGB sebagaimana dilansir dari Liputan6.com, Selasa (14/8)

Di sana, Jokowi lalu menyempatkan diri berdialog dengan sejumlah warga yang rumahnya hancur karena gempa. Di lokasi pengungsian itu, apakah Presiden dijamu? Tidak. Apakah sebelumnya penduduk dikumpulkan dan diberikan briefing? Tentu saja,  tidak mungkin. Semuanya dilakukan secara alami tanpa persiapan sama sekali.

Bahkan, Jokowi pun turut duduk di tikar sebagaimana warga lainnya. Dalam ungkapannya itu, Jokowi berusaha membesarkan hati warga-warga di sana, sekaligus menguatkan semangatnya untuk bangkit. Dia meyakinkan warga bahwa pemerintah akan membantu penanganan bencana gempa bumi ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun