Mohon tunggu...
Andrico Rafly Fadjarianto
Andrico Rafly Fadjarianto Mohon Tunggu... Lainnya - Freelance Article Writer at Posciety

Tempat mencurahkan isi pikiran dan opini ke dalam tulisan

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Ada Apa dengan Chelsea?

18 Desember 2020   13:30 Diperbarui: 18 Desember 2020   13:43 282
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(www.theprideoflondon.com)

Chelsea kembali menelan kekalahan pada lanjutan liga inggris. Pasukan Frank Lampard tersebut harus menerima kalah dari Wolverhampton Wanderers dengan skor 2-1. Padahal Chelsea sudah unggul terlebih dahulu lewat sepakan Olivier Giroud pada menit ke-49, namun Chelsea kehilangan momentum mereka ketika Daniel Podence menyamakan kedudukan di menit ke-66. 

Keadaan pun berubah, momentum tersebut pun kini di rebut Wolves, Chelsea pun dipaksa bermain bertahan dan serangan mereka terhenti ditengah. Puncaknya adalah pada menit ke-90+5 ketika injury time, lewat skema serangan balik, Pedro Neto berhasil membobol gawang Mendy yang membuat Wolves berhasil melakukan comeback di kandang mereka.

Lewat kekalahan ini, Chelsea yang sebelumnya mencatatkan unbeaten selama beberapa laga, kini harus menerima dua kekalahan beruntun di liga inggris, setelah di pekan sebelumnya mereka harus takluk dari Everton dengan skor 1-0.

Setelah menerima dua kekalahan beruntun, Frank Lampard kembali ditanya kredibilitasnya sebagai pelatih. Banyak orang menganggap bahwa Lampard "miskin strategi" dan tidak bisa memanfaatkan potensi pemain. Seperti peran yang didapat dua pemain Jerman, yakni Timo Werner dan Kai Havertz. 

Werner yang sejatinya adalah Centre Forward, kerap ditempatkan Lampard sebagai sayap kiri ataupun Second Striker, yang membuat Werner tidak bisa memberikan performa terbaiknya. 

Begitu pula dengan Havertz, Havertz yang sejatinya adalah Center Attacking Midfielder, kerap ditempatkan Lampard berada lebih ke kanan, yang membuat Havertz tidak bisa leluasa mengalirkan alur bola dari tengah ke depan.

Namun, hal ini terpaksa di lakukan Lampard di beberapa pertandingan, karena ada beberapa pemain inti Chelsea yang cedera atau tidak bisa ikut bermain. Seperti di laga melawan Wolves kemarin, Sayap kanan Chelsea, Hakim Ziyech tidak bisa ikut bermain karena cedera, begitu pula dengan sayap kanan cadangan Chelsea, Callum Hudson Odoi yang juga tidak bisa bermain karena cedera. 

Hal ini yang memaksa Lampard harus menempatkan Werner di posisi sayap. Untuk Havertz sendiri, entah kenapa Lampard jarang memainkan Havertz di posisi aslinya. 

Hal ini banyak yang berspekulasi bahwa Lampard "miskin strategi", Lampard lebih suka bermain dengan skema 4-3-3, dan hanya pada beberapa laga bermain dengan skema yang berbeda, padahal dengan ada beberapa pemain inti yang cedera, Lampard bisa merubah sedikit skema bermainnya dan memanfaatkan semaksimal mungkin peran beberapa pemain di posisi asli mereka. Namun, mungkin Lampard tidak ingin mengambil resiko yang besar tersebut, dan tetap bertahan di skema 4-3-3.

Dengan kekalahan ini pula, Chelsea diperkirakan akan kalah saat bertanding melawan Atletico Madrid di babak 16 besar Liga Champions. Namun, Lampard masih punya waktu beberapa minggu lagi untuk memperbaiki kesalahannya dan kembali menaikkan moral pemain Chelsea setelah menerima dua kekalahan beruntun. 

Pada pertandingan pekan depan, Chelsea harus bertanding melawan West Ham United pada hari Selasa mendatang. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun