Mohon tunggu...
Andri Aprilian
Andri Aprilian Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Pintar dalam Akademis Itu Harus, tapi Berakhlak Itu Lebih Penting

26 September 2017   15:53 Diperbarui: 26 September 2017   16:56 2541
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
4ntologi.wordpress.com

Bismillaahirrohmaanirrohiim.. Assalaamu'alaikkum warohmatullahi wabarokatuh..

Halo apa kabar? Semoga sehat selalu ya. Wah, akhirnya saya bisa ngeblog lagi. Jujur aja sih, dulu tidak pernah saya menulis seperti ini, hehehehe.. Akhir-akhir ini baru suka menulis hal-hal seperti ini, hehehe.. Itu semua berawal dari tugas yang diberikan dosenku kepadaku. Langsung saja ya kita ke pembahasan.

Kalian pasti bertanya-tanya mengapa saya membuat judul seperti ini? Pasti kalian penasaran kan, hehehe.. Alasan saya membuat judul seperti ini dikarenakan, saya selalu bingung apakah cerdas dalam akademis itu lebih penting dari pada berakhlak? Maka dari sini saya selalu mencari tau apa jawaban dari pertanyaan yang ada dalam pikiranku itu, dan akhirnya saya menemukan semua jawaban dari pertanyaanku itu berkat guru - guruku waktu aku di bangku sma. Dan semua yang ku ketahui akan aku sampaikan disini.

Nah, akhir - akhir ini karena semakin terbukanya dunia karena era globalisasi, tanpa kita sadari dunia telah berubah 180 derajat. Dalam era globalisasi ini memang kemajuan iptek, akademis, dan lain-lain sangatlah pesat, namun disisi lain akhlak semakin menurun, bahkan akhlak sudah dipandang sebelah mata. Buktinya, kita ambil yang mudah saja, di lingkungan sekolah, ketika ada anak yang akhlaknya baik, dan selalu hormat kepada gurunya, ia malah diejek oleh teman-temannya, katanya sok alim, sok baik, dan seterusnya. Pasti kalian-kalian pernah kan melihat feomena seperti ini, dan fenomena yang seperti inilah yang akan membuat seseorang merubah akhlaknya menjadi buruk, karena takut dihina atau dilecehkan teman-temannya. 

keepsmilee.weebly.com
keepsmilee.weebly.com
Itu tadi adalah fenomena yang terjadi di sekolah yang masih belum seberapa parah, sekarang kita lihat fenomena yang lain. Kalian semua pasti ingat kejadian yang mana seorang guru yang dipukul oleh gurunya yang terjadi di sukabumi, apakah kita pantas melakukan hal seperti itu pada guru kita, padahal mereka telah mengajar serta mendidik kita dengan senang hati tanpa kenal lelah, padahal guru adalah pahlawan tanpa jasa. 

Kita berlanjut lagi di fenomena yang ada di lingkungan sekolah, baru-baru ini telah terjadi kasus guru yang telah mencabuli muridnya sendiri yang terjadi dibulan agustus kemarin, tepatnya di bandar lampung kecamatan sukorame, dari fenomena ini kita pasti berfikiran seperti ini, apakah pantas guru berperilaku seperti itu? 

Nah, itulah alasan mengapa saya menulis semua ini. Memang semua orang pasti tidaklah luput dari kesalahan, tapi kita harus tau posisi kita ada dimana, seharusnya sebagai guru kita harus memberi contoh yang baik karena guru adalah cerminan dari muridnya.

Sebelum saya jawab secara detail marilah kita lihat fenomena yang lain, yang sudah menjadi pembicaraan publik. Kalian pasti tau tentang pejabat-pejabat yang korupsi sampai bermilyar-milyar itu. Pasti dibenak kalian bertanya-tanya seperti ini, mengapa semua itu terjadi? Padahal para pejabat-pejabat itu menjadi cerminan dari rakyat-rakyatnya. Sekarang saya akan menjawab semua pertanyaan itu dengan apa yang ku ketahui. 

Dari semua fenomena itu yang terjadi di negara indonesia ini, saya simpulkan, bahwa semua itu terjadi karena kurangnya pemahaman tentang akhlak, atau ada yang telah memahami secara detail tentang akhlak, namun ia tidak menerapkan pemahaman akhlaknya itu dengan tepat, dan terlalu diperioritaskanya akademis dari pada akhlak. Nah, dari sini kita tau bahwa lebih penting akhlak dari pada akademis, karena jika akhlak kita bagus, maka kita bisa tau cara menempatkan ilmu-ilmu kita secara benar dan menjadi manusia yang berderajat tinggi, dari pada orang yang hanya pandai dalam akademis.

Pesan dariku, jadilah manusia yang bermartabat dan berakhlak mulia. Semoga tulisan ini bermanfaat bagi si pembaca.. Amiin

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun