Mohon tunggu...
Andri Oktovianus Pellondou
Andri Oktovianus Pellondou Mohon Tunggu... Dosen - Saya senang dunia Filsafat, Sains, dan ilmu Sosial

Pengajar

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Roh Kudus Versus Kebingungan

16 Juni 2021   18:51 Diperbarui: 16 Juni 2021   18:59 159
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Saya pernah membaca sebuah postingan di wall salah seorang teolog Kristen mengenai peristiwa murid-murid Yesus berbicara dalam berbagai bahasa saat turunnya Roh Kudus. Bagi saya, pandangan teolog ini secara teologis Kristen bermasalah karena salah mengaplikasikan peristiwa yang dialami oleh murid murid Yesus ini. Untuk itu, tulisan ini bermaksud untuk membedah dan menanggapi pemikiran teolog tersebut, yang bagi saya tidak sesuai dengan ajaran Alkitab. Di bawah ini saya mengutip tulisan teolog tersebut, lalu di bawahnya ada tanggapan saya. 

POSTINGAN TEOLOG :

"Roh Kudus membuat murid-murid Yesus berbicara dalam berbagai bahasa. Itu berarti Roh Kudus adalah magister bahasa. Artinya Dia menguasai brbagai bahasa di kolong langit. Isi perkatan para murid dlm bahasa-bahasa lain itu adalah perbuatan besar Allah di dalam Kristus. Itu artinya keselamatan yang Tuhan Allah kerjakan di dalam Kristus ditujukan utk semua manusia di kolong langit.  Allah menyelamatkan semua manusia di dalam Kristus. Itu sebabnya cerita tentang keselamatan mereka disampaikan dalam bahasa mereka. Kita berdosa terhadap Allah kalau menyombongkan diri dan merasa selamat sendiri. Percakapan & berita tentang perbuatan-perbuatan besar Allah di dalam Kristus tidak hanya diberitakan dalam kosa kata Kristen. Berita yg sama juga diberitakan dalam kosa kata Muslim, Hindu, Budha, Kong Hu Cu, dll. Jadi adalah kesombongan & dosa kalau kita katakan bahwa di dalam agama-agama tadi tidak ada karya keselamatan Allah di dalam Kristus, hanya karena kita tidak mengerti bahasa mereka."

TANGGAPAN SAYA :

1) Sekali pun pandangan teolog di atas menyesatkan, namun dari tulisan teolog tersebut di atas belum teridentifikasi bahwa dia menolak bahwa Yesus satu-satunya Jalan keselamatan. Bisa saja dia berdalih bahwa Yesus satu-satunya jalan keselamatan, tetapi jalan itu tidak eksklusif terhadap orang-orang dari agama lain. Bisa saja yang dimaksudkannya adalah bahwa Yesus sebagai satu-satunya Jalan keselamatan juga ditawarkan dalam agama-agama lain dengan bentuk bahasa yang berbeda seperti yang dijelaskannya di atas.

2) Tetapi, kalau perbedaan agama kristen dengan agama-agama lain hanya perbedaan bahasa seperti yang dikatakan oleh teolog di atas, maka mengapa Roh Kudus yang diklaim sebagai Magister bahasa itu menciptakan kebingungan dengan memunculkan kontradiksi dalam perbedaan bahasa itu???Dalam konteks Kisah Para Rasul pasal 2, walau pun orang-orang percaya berbicara dalam berbagai bahasa, tetapi bahasa itu dapat dimengerti oleh masing-masing orang dari berbagai bahasa dan kalau diterjemahkan ke dalam bahasa universal yang dapat dimengerti oleh semua orang yang hadir pada waktu itu, pasti mereka menangkap pesan yang sama tentang kristus. Tetapi bagaimana dengan perbedaan agama-agama?Apakah setelah saya yang Kristen mempelajari Islam, Hindu, dan Budha, maka saya akan menangkap pesan yang sama bahwa Yesus adalah satu satunya jalan keselamatan????Atau justru saya menangkap pesan yang saling berkontradiksi? ?Apakah agama-agama lain mengakui bahwa Yesus mati untuk menyelamatkan manusia dari dosa dan kemudian Dia bangkit pada hari yang ke tiga??

3) Jadi, pandangan teolog di atas menyesatkan , karena dia mereduksi kekristenan dan menyamakannya dengan agama-agama lain. Dia merelatifkan kebenaran Kristen yang mutlak.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun