Mohon tunggu...
Andri Kurniawan
Andri Kurniawan Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Tulislah apa yang kamu pikirkan, cintailah apa yang menjadi milikmu. Kita semua berjalan menuju kesuksesan dengan caranya masing-masing, sebab ada yang harus dinanti, didoakan, serta diusahakan.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Maba UI 2023 Keluhkan Biaya UKT Tinggi, Rektor UI Upayakan Solusi Terbaik

25 Juni 2023   09:59 Diperbarui: 25 Juni 2023   10:02 600
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ratusan mahasiswa baru (Maba) Universitas Indonesia (UI) berteriak karena anggapannya bahwa biaya kuliah tunggal (UKT) yang harus mereka bayar terlalu tinggi.

Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UI, Melki Sedek Huang, mengungkapkan bahwa sekitar 700-800 calon mahasiswa baru (camaba) UI menyampaikan keberatan terhadap biaya UKT yang ditetapkan. 

Dari lebih dari 2.000 mahasiswa yang diterima melalui jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP), sekitar 700-800 di antaranya mengajukan aduan terkait biaya pendidikan (UKT). 

Menurut Melki, sebanyak 800 camaba tersebut tidak mampu membayar biaya UKT yang ditetapkan. Namun, UI tetap menetapkan UKT yang relatif tinggi bagi ratusan camaba tersebut. Meskipun demikian, UI telah memberikan opsi banding terhadap biaya UKT. 

Dari 800 camaba yang mengajukan keberatan, sekitar 650 camaba diberikan penurunan biaya UKT, tetapi 150 camaba lainnya tidak mendapatkan penurunan biaya tersebut.

Terdapat tiga camaba yang berniat untuk mundur sebagai akibat dari biaya UKT yang mahal. Koordinator Bidang Kemahasiswaan BEM UI, Junitha Danuvanya, mengungkapkan bahwa tiga camaba tersebut belum secara resmi mengundurkan diri, tetapi mereka berencana untuk melakukannya. 

Keluarga ketiga camaba tersebut menganggap UKT yang harus mereka bayar terlalu mahal. Bahkan, salah satu dari mereka dikenai biaya UKT sebesar Rp 17,5 juta. Setelah keluarga mengajukan penurunan, biaya UKT camaba tersebut turun menjadi Rp 15 juta. 

Junitha menyebutkan bahwa pihak rektorat UI sedang berusaha agar ketiga camaba tersebut tidak mundur, meskipun Junitha tidak mengetahui tindakan apa yang akan diambil oleh pihak rektorat UI. BEM UI juga berupaya agar ketiga camaba tersebut tidak mengundurkan diri, dan mereka masih menjalin komunikasi dengan camaba tersebut.

Sebelumnya, UI menjamin bahwa tidak ada camaba yang akan membatalkan kuliah di UI karena masalah ekonomi. Komitmen UI adalah bahwa tidak akan ada mahasiswa program sarjana dan vokasi reguler yang tidak bisa melanjutkan pendidikan karena alasan finansial. 

"Komitmen UI selama ini adalah tidak ada mahasiswa program sarjana dan vokasi reguler yang tidak dapat mengikuti pendidikan karena alasan finansial," ucap Kepala Biro Humas dan Keterbukaan Informasi Publik (KIP) Universitas Indonesia, dikutip dari Kompas, Sabtu (24/06/23).

Golongan UKT di UI ditetapkan berdasarkan pertimbangan variabel sosio-ekonomi dari penanggung biaya studi mahasiswa. Data tentang kondisi sosio-ekonomi mahasiswa diperoleh dari mahasiswa itu sendiri. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun