Mohon tunggu...
Andri Kurniawan
Andri Kurniawan Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Tulislah apa yang kamu pikirkan, cintailah apa yang menjadi milikmu. Kita semua berjalan menuju kesuksesan dengan caranya masing-masing, sebab ada yang harus dinanti, didoakan, serta diusahakan.

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Atlet Penembak Korea Selatan dan Media Israel Sebut Penembak asal Iran Seorang Teroris

1 Agustus 2021   16:15 Diperbarui: 1 Agustus 2021   16:28 247
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Javad Foroughi memperoleh medali emas di partai final cabor menembak Olimpiade Tokyo 2020 (sumber ilustrasi: international.sindonews.com)

Beberapa cabang olahraga di Olimpiade Tokyo 2020 telah usai, antara lain bulu tangkis (ganda putra), renang (gaya bebas putra 400 m), serta menembak (pistol 10 meter). Namun, ada hal yang mengejutkan terjadi setelah final cabor menembak.

Tatkala sang penerima medali emas asal Iran, Javad Foroughi disebut sebagai teroris. Hal ini diungkapkan oleh penembak asal Korea Selatan, Jin Jong Oh setelah Javad Foroughi meraih medali emas di final cabor menembak pada Sabtu (24/07/21).

"Bagaimana teroris bisa juara pertama (olimpiade)?, itu hal paling absurd dan konyol," kata Jin Jong Oh dikutip dari Korean Times, Kamis (29/07/21).

Pernyataan kontroversial tersebut pun mengundang kegaduhan. Hal tersebut diduga dilontarkan oleh Jing Jong Oh karena sebelumnya ada media Israel, The Jerussalem Post menyebut bahwa Foroughi merupakan sosok teroris.

"Pemberian medali emas olimpiade kepada penembak jitu Iran, Javad Foroughi tidak hanya menjadi bencana bagi olahraga Iran, tetapi bagi komunitas internasional, utamanya Komite Internasional Olimpiade (IOC). Foroughi yang berusia 41 tahun merupakan anggota lama dari Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) sampai saat ini," tulis United For Navid.

United For Navid merupakan organisasi yang didirikan sebagai dedikasi kepada pegulat Iran, Navid Afkari yang dieksekusi mati oleh pemerintah Iran pada tahun 2020. IRGC sendiri dicap sebagai organisasi teroris oleh Donal Trump, presiden Amerika Serikat kala itu, dan Javad merupakan anggota dari IRGC.

"IRGC memiliki sejarah kekerasan dan pembunuhan tidak hanya terhadap orang-orang Iran dan pengunjuk rasa disana, tetapi juga orang-orang yang tidak bersalah di Suriah, Irak dan Lebanon. IRGC adalah organisasi asing yang ditunjuk oleh Amerika," jelas United For Navid lebih lanjut.

Disisi lain, Javad Foroughi mendedikasikan kemenangan ini untuk Imam Syiah dan Pemimpin Iran, Ali Khamenei. "Saya mendidikasikan medali saya untuk Imam Mahdi dan pemimpin tertinggi saya," kata Foroughi. Foroughi sendiri mengaku bekerja sebagai tim medis IRGC. Ia pun pernah dikirim ke Suriah pada 2012.

Pada akhirnya, Jing Jong Oh meminta maaf atas pernyataannya tentang Javad Foroughi. "Saya meminta maaf karena menyebabkan kontroversi dengan komentar tidak pantas selama wawancara dengan media ketika saya kembali ke Bandara Internasional Incheon," ujar Jin Jong Oh.

"Saya sangat merenungkan hal ini, dan saya meminta maaf pada Foroughi yang terluka oleh pernyataan saya," tambahnya. Langkah Jin Jong Oh sendiri telah terhenti di babak kualifikasi cabor menembak.

Sampai sekarang, hal ini masih menjadi teka-teki yang belum sepenuhnya terpecahkan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun