Mohon tunggu...
Andri Pratama Saputra
Andri Pratama Saputra Mohon Tunggu... Bankir - Seorang yang ingin selalu belajar dan saling berbagi pengetahuan

Seorang yang ingin selalu belajar dan saling berbagi pengetahuan #RI #BudayaReview

Selanjutnya

Tutup

Financial

Permodalan dalam Perbankan

10 Desember 2022   04:50 Diperbarui: 10 Desember 2022   05:00 163
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: money.kompas.com

Dalam dunia perbankan diperlukan adanya manajemen risiko yang baik untuk keberlangsungan bank itu sendiri dan perlindungan konsumen. Zaini (2016) menjelaskan dalam manajemen risiko perbankan memerlukan modal yang memadai yang perlu dinilai secara berkala. Penialain permodalan meliputi kecukupan yang dikaitkan dnegan profil risiko bank dan pengelolaan permodalan itu sendiri. Hal ini juga perlu mempertimbangkan arah, struktur, tingkat, dan stabilitas yang memperhatikan kinerja peer group dan manajemen permodalan dan mencakup aspek kuantitatif dan kualitatif yang wajib dikenakan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM). Terdapat indikator yang perlu diperhatikan yaitu:

1) Kecukupan modal bank, yang mencakup:

  • Arah dan komposisi modal bank;
  • Rasio KPMM yan memperhitungkan risiko pasar, operasional, dan kredit agar lebih akurat;
  • Kecukupan modal yang dihubungkan dengan profil risiko.

2) Pengelolaan permodalan

Pengelolaan permodalan mempertimbangkan manajemen dan akses permodalan yang dianalisis secara terstruktur dan komperhensif dan ditetapkan melalui peringkat 1-5 dengan peringkat kecil menggambarkan semakin baik permodalan suatu bank. Pentingnya perbankan menjaga suatu modal disebabkan oleh modal berfungsi menutup kerugian potensi yang tidak terduga untuk cadangan dalam menghadapi krisis. Modal juga dapat berfungsi supaya deposan dapat merasa tenang dalam menitipkan uangnya. 

Untuk bank, ketika deposan menarik uangnya telah dijamin dengan kriteria tertentu oleh LPS sehingga toleransi kesalahan menjadi lebih sedikit. Manajemen harus bertanggung jawab memastikan permodalan cukup untuk operasional dan cadangan perkembangan usaha. Contohnya, ketika bank terdapat kredit bermasalah dengan NPL yang semakin bertambah maka modal untuk kedepan harus semakin besar. Contoh lain, ketika bank ingin akuisisi bank maka tambahan modal diperlukan untuk mendukung rencana dengan menambah modal untuk cadangan menutup kerugiak konsentrasi.

Salah satu strategi bank dalam meningkatkan sumber modal internal adalah dengan menggunakan laba ditahan untuk menguatkan modal, menahan deviden dan mengkombinasikan sumber modal misalkan mengurangi kebutuhan modal dengan menjual aset yang kurang diperlulukan. Sumber modal eksternal meliputi anak perusahaan dengan menerbitkan surat utang dan lebih mudah mendapatkan ekuitas. Alternatif lain ialah deengan mengatur kembali aset yang diperlukan dengan hanya membeli aset likuid.

Selanjutnya, bank perlu memonitor kecukupan modal untuk mengevaluasi kecukupa modal dan kinerja keuangan lainnya. Keuntungannya adalah dapat dijadikan sebagai bahan masukan dalam setiap pertemuan pimpinan. Dalam menginterpretasikan rasiko keuangan harus memperhatikan Capital Adequacy Ratio (CAR) minimal 10%, kualtas rasio tersebut. Semakin banyak modal maka semakin baik kualitas modal. Lebih lanjut, rasio dan tren perlu diperhatikan dan menbandingkan anggaran dan perusahaan. CAR didapatkan dari hasil pembagian modal dengan ATMR.

Dalam memperhatikan posisi modal, terdapat peringatan dini meliputi:

  • Rasio di bawah well capitalized;
  • Pertumbuhan modal lebih lambat daripada pertumbuhan aktiva;
  • Pesaing lebuh kuat daripada rasio;
  • Rasio dan jumlah permodalan menurun;
  • Pesaing lebih besar daripada pembagian dividen;
  • Kegiatan terpusat pada bisnis tertentu;
  • Aktivitas off balance sheet menonjol.

 

 Daftar Pustaka

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun