Mohon tunggu...
Andre Vincent Wenas
Andre Vincent Wenas Mohon Tunggu... Konsultan - Pelintas Alam | Kolomnis | Ekonomi | Politik | Filsafat | Kuliner
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Pelintas Alam | Kolomnis | Ekonomi | Politik | Filsafat | Kuliner

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Defisit APBN, Dividen BUMN, dan Etos Bisnis ala James Baker dan Jack Welch

19 April 2020   15:20 Diperbarui: 19 April 2020   17:46 298
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sikap skeptis dan kritis bisa jadi jurus ampuh untuk survive. Maka dari itu, James Baker bilang, bahwa 'all times are skeptical times', tapi tanpa lupa juga untuk sekaligus bertanya 'what we can do'. Suatu tegangan (tension) mental yang merangsang kreativitas dan produktivitas.

Saat ini Indonesia dan juga seluruh dunia sedang gundah gulana. Hampir semua warga dunia terpaksa mendekam di rumah masing-masing. Lockdown, atau isolasi diri, supaya bisa survive dari terjangan Covid-19.

Dunia bisnis lesu. Juga berimbas ke kinerja BUMN. Sampai-sampai dalam hitungan ekonom CORE (Center of Reform on Economics) Yusuf Rendy Manilet, setoran dividen BUMN ke kas negara tahun ini bakal turun, ada di kisaran Rp 30 trilyun sampai Rp 40 trilyun. Padahal targetnya Rp 49 trilyun.

Menteri BUMN Erick Thohir pun mengakui itu. Dan memproyeksikan setoran BUMN baru akan kembali normal nanti tahun 2022. Menyikapi itu, Menteri Erick katanya telah memetakan beberapa sektor BUMN yang kinerjanya ikut terpapar wabah virus corona.

Ada beberapa pola kinerja, tergantung jenis usahanya. Di sektor perbankan mungkin terjadi peningkatan NPL (Non Performing Loan) walau secara umum kinerjanya masih lumayan. Di PLN dan Pertamina terdampak di arus kas lantaran pelemahan kurs. Di sektor pariwisata dan transportasi ada penurunan kinerja akibat orang berhenti piknik.

Sementara itu terindikasi bahwa kontribusi dividen terbesar masih disumbang oleh Telkom. Bahkan dengan maraknya WFH (work from home), traffic data pengguna jadi meningkat.

Harga komoditas yang menurun terus berdampak pada PTBA (PT Bukit Asam Tbk) di sektor pertambangan, utamanya batu-bara. BUMN bidang konstruksi masih wait-and-see, tergantung berapa lama proses recovery bakal berlangsung. Sampai proyek infrastruktur bisa berjalan normal kembali, yang harapannya mulai pulih pada kuartal IV-2020. Ya semoga saja.

Itulah gambaran realistis bisnis atau dunia kapitalis ala Indonesia. Diwakili oleh sistem kapitalisme-negara lewat BUMN kita. Situasinya sedikit banyak mirip dengan apa yang dialami BUMS bahkan UMKM juga. Gambaran umumnya hampir serupa, order sepi dan cash-flow terganggu.

Ya, 'all times are skeptical times'. Kalau saja dari dulu kita waspada dan oleh karena itu telah lebih siap dengan mekanisme cadangan dana darurat, tentu bantalan pengaman jadi lebih kuat. Tapi jangan pesimis. Pengalaman adalah guru terbaik. Lain kali mesti sedia payung sebelum hujan.

Sekarang kita mesti ajukan pertanyaan pragmatisnya, 'what we can do'? Namun tetap dalam kerangka 'first do no harm' sebagai prinsip moral.

Prinsip 'no harm', intinya jangan menyakiti orang lain seperti kita juga tidak mau disakiti. Atau perlakukanlah sama seperti kita juga mau diperlakukan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun