Mohon tunggu...
Andre Vincent Wenas
Andre Vincent Wenas Mohon Tunggu... Konsultan - Pelintas Alam | Kolomnis | Ekonomi | Politik | Filsafat | Kuliner
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Pelintas Alam | Kolomnis | Ekonomi | Politik | Filsafat | Kuliner

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Ada Buaya di Keruhnya Sengkarut TVRI

27 Februari 2020   01:12 Diperbarui: 27 Februari 2020   01:26 146
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

*Ada Buaya di Keruhnya Sengkarut TVRI*

Oleh: *Andre Vincent Wenas*

Astaga, sampai buaya dibawa-bawa dalam silang sengkarut TVRI menyusul pemecatan Dirutnya berapa waktu lalu.

Kabarnya, buaya-buaya Indonesia memang sejatinya tidak kalah hebat dibanding buaya-buaya dari belahan negeri mana pun.

Kalau tidak percaya, tanya saja kepada sekitar setengah penduduk negeri ini!

Tapi kali ini perkara buaya yang sedang kita bicarakan bukan soal buaya yang satu itu.

Ini soal penting, soal content program tayangan di TVRI. Ini soal buaya sang binatang. Bukan metafora.

Pasalnya, Direktur Program dan Berita TVRI Apni Jaya Putra merasa perlu merespon pernyataan Dewan Pengawas (Dewas) yang mempersoalkan siaran Discovery Channel di TVRI.

Saat rapat bersama DPR-RI yang baru lalu, Dewas memperkarakan siaran TVRI yang banyak menayangkan buaya Afrika ketimbang buaya lokal.

Buaya lokal pun dibela Apni. Maksudnya soal penayangannya.

Menurutnya tayangan buaya lokal di program TVRI jumlahnya lebih banyak ketimbang Discovery Channel. (Sumber: tempo.co)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun