Pendampingan Lapangan Berbasis COCD Sebagai bagian dari praktik lapangan dalam pendekatan Community Organization for Community Development (COCD), saya melaksanakan kegiatan pendampingan langsung di Desa Sekip, Kecamatan Lubuk Pakam, Kabupaten Deli Serdang. Pendampingan ini bertujuan untuk menjembatani teori-teori pemberdayaan yang dipelajari di bangku kuliah dengan dinamika sosial nyata yang terjadi di tengah masyarakat.
COCD merupakan pendekatan yang menekankan pada pentingnya keterlibatan aktif masyarakat dalam mengidentifikasi potensi lokal, menyusun solusi terhadap masalah sosial, dan merencanakan program yang berkelanjutan secara mandiri. Pendekatan ini tidak sekadar bersifat top-down, melainkan membangun perubahan dari bawah, dari komunitas itu sendiri.
Tiba PagiHari di Desa Sekip
Saya tiba di Desa Sekip sekitar pukul 08.00 pagi, disambut suasana desa yang tenang dan ramah. Setelah berkoordinasi dengan perangkat desa dan ibu-ibu PKK, saya segera bersiap untuk menjalankan dua kegiatan utama hari itu: edukasi untuk anak-anak PAUD dan pembuatan Makanan Bergizi Gratis (MBG) bersama kelompok PKK.
Suasana pagi itu berjalan lancar dan penuh semangat. Warga terlihat antusias menyambut kegiatan yang akan dilaksanakan. Bagi saya, ini adalah awal yang baik untuk membangun kedekatan dengan masyarakat dan memulai proses pendampingan yang partisipatif dan bermakna.
Edukasi Anak PAUD: Belajar Lewat Tawa dan Permainan
Kegiatan pertama saya fokuskan pada edukasi anak-anak PAUD dengan metode bermain sambil belajar. Anak-anak usia dini membutuhkan pendekatan yang menyenangkan agar proses belajar tidak terasa membebani. Salah satu metode yang saya gunakan adalah permainan tebak bagian tubuh. Dalam permainan ini, saya menunjuk bagian tubuh seperti mata, telinga, atau hidung, lalu mengajak mereka menebak secara bersama-sama.
Manfaat dari kegiatan ini sangat terasa. Anak-anak jadi lebih percaya diri, kemampuan kognitif mereka terasah, dan semangat belajar pun tumbuh secara alami. Kegiatan ini juga menjadi media interaksi yang membangun kedekatan emosional antara saya sebagai pendamping dengan anak-anak, semua dilakukan dengan pendekatan yang humanis dan penuh empati.
Pemberdayaan Ibu-Ibu PKK: Kolaborasi Menuju Kemandirian Gizi
Para ibu menunjukkan antusiasme tinggi. Mereka tidak hanya menjalankan instruksi, tapi juga memberi ide: beberapa mengusulkan variasi menu, bahkan menjadwalkan kegiatan MBG agar bisa dilakukan rutin. Diskusi ini menumbuhkan kesadaran bahwa mereka bisa menjadi aktor utama dalam memperbaiki gizi anak-anak mereka sendiri.