Mohon tunggu...
Andre Rezza Syah Putra
Andre Rezza Syah Putra Mohon Tunggu... Administrasi - Peraih cinta sepanjang masa dari orang tua

Peraih cinta sepanjang masa dari orang tuanya. andrerezzasp@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Hati-hati, Modus Lowongan Kerja Palsu Masih Mencari Mangsa

4 Januari 2018   07:36 Diperbarui: 4 Januari 2018   10:14 7702
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

4 Januari 2018, sebuah notifikasi email menggetarkan dan menghidupkan layar ponsel pintar. Ketika dibuka, ternyata email balasan penerimaan lowongan kerja yang telah ditunggu-tunggu. Dari sana kabar gembira datang. Selangkah lagi, pekerjaan akan segera didapat. Itulah yang dikabarkan salah satu kerabat saya di pagi hari ini.

Setelah lapar berbulan-bulan, akhirnya datang pula makanan yang sepertinya lezat. Bisa dibayangkan betapa berbinarnya mata kerabat saya, karena kesempatan untuk bekerja di RS Siloam sudah di depan mata. Reaksi yang wajar untuk para pencari kerja yang baru saja mendapat kabar gembira.

Ketika itu pula, saya langsung ucapkan selamat. Tetapi setelahnya, saya sadarkan dirinya untuk tidak larut dalam euforia dan segera mengecek kebenaran dari surat elektronik yang baru saja masuk itu. Ketika saya menanyakan alamat emailnya, barulah di sana dia tersadar. Email yang digunakan bukanlah email dari website resmi RS Siloam.

Muncul dalam ingatan, beberapa tahun yang lalu terdengar kabar adanya penipuan lowongan kerja RS Siloam Jakarta. Segera saya ketikkan kata pencarian pada mesin pencarian, dan munculah sederet kabar penipuan palsu atas nama rumah sakit itu dari berbagai laman baik portal berita maupun forum online.

Tercetak jelas dalam jejak digital, tahun 2015 dan tahun 2016 kasus ini begitu marak beredar. Pihak RS Siloam pun sudah memberikan keterangan resmi bahwa email yang dikirimkan oleh RS Siloam selalu menggunakan email website resmi. Proses penerimaan karyawan RS Siloam pun tidak seperti yang diterapkan oleh penipu. Bahkan, pihak RS Siloam dikabarkan sudah melaporkan ke kepolisian. Tetapi ternyata, lowongan RS Siloam palsu masih mencari mangsa diawal tahun 2018.

Penipu lowongan pekerjaan palsu ini masih menggunakan cara lama. Keputusan yang bodoh ketika ingin menipu masyarakat luas untuk kedua, ketiga, atau kesekian kalinya. Tetapi ketika ditelaah, cara ini memang masih memungkinkan adanya mangsa baru yang terjerat umpan. Dengan teknik berbohong yang baik dan juga desakan waktu, para bakal calon korban penipuan bisa saja berbuat gegabah.

koleksi pribadi
koleksi pribadi
koleksi pribadi
koleksi pribadi
koleksi pribadi
koleksi pribadi
Modus operandi lowongan RS Siloam palsu adalah menggiring para pelamar kerja untuk mengirimkan uang akomodasi dan transportasi untuk mengikuti tes seleksi wawancara. Tes ini selalu dilakukan di tempat yang jauh dari tempat tinggal pelamar kerja. Untuk kasus kerabat saya yang tinggal di Kota Yogyakarta ini, tes wawancara kerja dilakukan di Denpasar, Bali.

Penipu mengirim email dengan kemasan yang formal dan cukup profesional. Semuanya rinci, termasuk juga proses pengurusan akomodasi dan transportasi serta proses pengembalian dananya yang akan diganti secara penuh oleh pihak perusahaan. Di sana pun tertera juga calon korban lainnya, untuk lebih meyakinkan korban bahwa seleksi masih berjalan. 

Tidak hanya itu, pengurusan akomodasi dan transportasi pun seolah dipegang oleh biro jasa perjalanan yang resmi. Lengkap pula dengan nomor handphoneyang bisa dihubungi untuk segera mengurus semua hal yang perlu diurus. Biro tersebut seolah ditunjuk resmi untuk mengurus semua hal yaitu tiket pesawat pergi-pulang, hotel, penjemputan dan pengantaran selama di Bali.

Penipu ini menggunakan konsep Unique Qualifier Lying, teknik untuk memanipulasi kebohongan. Dengan ditambahkan bumbu kebohongan yang rinci dan unik, maka kebohongan akan terdengar dan terasa jujur. Otak bisa jadi tidak menolak kebohongan karena terus diberikan informasi yang masuk akal.

Email dikirimkan tanggal 4 Januari 2018 dan seleksi akan dilakukan keesokan harinya. Secara otomatis, otak akan segera berpikir agar mengurus tiket pesawat karena waktu terus berjalan. Dari sini, penipu akan berharap adanya korban baru yang tidak bisa berpikir panjang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun