Mohon tunggu...
Andreas Pisin
Andreas Pisin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Biarpun Gunung-Gunung Beranjak Dan Bukit-Bukit Bergoyang Namun Kasih Setia-Ku Tidak Akan Beranjak Daripadamu

SEIRAMA LANGKAH TUHAN

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Media Online sebagai Alternatif Berpastoral di Masa Pandemi Covid-19

3 Maret 2022   10:47 Diperbarui: 3 Maret 2022   11:09 296
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Perayaan Ekaristi di Gereja (Dok. pribadi)

Situasi pandemi seperti saat ini menuntut semua orang untuk menjaga jarak, menjauhi kerumunan untuk meminimalisir penularan virus corona. Sampai pada saat penulis menulis karya tulis ini, belum ditemukan obat untuk melawan virus ini secara tuntas yang ada hanyasebatas membantu meringankan gejala yang ditimbulkan.

 Melihat situasi seperti ini secara otomatis banyak kegiatan yang melibatkan banyak orang harus dikurangi atau alternative lain dengan mengadakan pertemuan terbatas dengan protokol kesehatan yang ketat. 

Sekolah-sekolah dan kegiatan belajar mengajar mengalami dampak yang sangat besar dari pandemi ini. banyak anak-anak yang harus mengikuti pembelajaran daring. Pembelajaran daring ini dirasakan kurang menjamin terpenuhinya hak anak untuk memperoleh pendidikan yang baik.

 Ini bagi anak-anak yang berada di daerah yang ada jaringan internet. Anak-anak di pedalaman lebih parah lagi, hak mereka tidak terpenuhi. Banyak anak-anak putus sekolah karena merasa sekolah tidak menyenangkan, biaya sekolah semakin tinggi karena ada pengeluaran tambahan untuk membeli kuota internet. Bantuan dari pemerintah terkadang tidak lancar.

Berkaitan dengan pemeliharaan iman umat, situasi pandemi seperti saat ini juga menyebabkan kesulitan bagi para pelayan pastoral untuk melayani umat. Untuk beberapa waktu umat mengalami kebingungan bagaimana memperoleh pelayanan dari Gereja demikian pun para pelayan pastoral awalnya mengalami kebingungan bagaimana menjangkau umat dengan situasi seperti ini. kehidupan iman umat tidak boleh kendor apalagi dalam situasi seperti ini. umat harus mendapatkan pelayanan yang lebih daripada sebelum masa pandemi, karena situasi seperti saat ini tentu umat mengharapkan kehadiran para pelayan pastoral untuk menuntun, dan meneguhkan mereka dalam menjalani masa yang sulit ini.

Di zaman kemajuan teknologi seperti saat ini ternyata memberikan kepada pelayan pastoral untuk menggunakan alterntiv pelayanan, meski alternative ini bukan pilihan terbaik tetapi dalam beberapa hal cara ini sangat membantu. Beberapa contoh pelayanan pastoral yang dapat dilakukan dengan media online adalah renugan harian, renungan mingguan, seminar yang berkaitan dengan hidup rohani, misa yang bisa dilakukan melaui youtube, zoom meeting, Microsoft team dan banyak lagi. 

Tetapi kembali lagi bahwa sarana ini hanya mampu menjangkau segelintir orang saja terutama mereka yang berada di daerah yang ada jaringan internetnya. Sementara umat yang berada di satasi yang tidak terjangkau oleh jaringan internet sudah pasti mereka tidak mendapatkan pelayanan melalui media komunikasi ini, sebaliknya bagi stasi yang ada jaringan internet mengalami banyak kemajuan dalam kehidupan berimannya, karena setiap minggu bisa ikut misa online sementara waktu sebelum pandemi ikut perayaan ekaristi mungkin saat natal dan paskah saja. 

Melihat realita yang dialami oleh umat dan para pelayan pastoral saat ini, pelayanan kepada umat memang harus dijalankan dengan cerdas dan tetap mengutamakan pelayanan kasih. Pelayanan pastoral dipandang sangat penting karena tujuan pastoral itu sendiri adalah untuk pemeliharaan jiwa (cura animarum)[1] Karen itu pelayanan pastoral tidak dapat ditangguhkan. 

 

Dalam tulisan ini penulis mau mengangkat tema renungan mingguan di youtube. Renungan di youtube sebenarnya bukan sarana yang paling tepat untuk memupuk iman umat tetapi media ini bisa menjangkau semua orang tanpa harus melihat teritori paroki, keuskupan dan lain sebagainya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun