Mohon tunggu...
Andreas Pisin
Andreas Pisin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Biarpun Gunung-Gunung Beranjak Dan Bukit-Bukit Bergoyang Namun Kasih Setia-Ku Tidak Akan Beranjak Daripadamu

SEIRAMA LANGKAH TUHAN

Selanjutnya

Tutup

Humor

Alui dan Telepon Umum

26 Februari 2022   06:26 Diperbarui: 26 Februari 2022   06:30 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humor. Sumber ilustrasi: PEXELS/Gratisography

Bukan Alui namanya kalu habis akal. Suatu hari Alui mau menelphone kekasihnya. Pergilah ke telephone umum untuk menelphone kekasihnya. Setiap kali ia menelphone ia harus memasukkan uang koin agar bisa menelphone. Belum lama rasanya berbicara dengan kekasihnya telephonya “Tunt..tunt..” Tanda waktu habis jadi terpaksa Alui memasukkan uang koin lagi.

Lama-lama ia berpikir bagaimana caranya agar bisa menelphone sepuasnya tanpa harus putus-putus. Sebagai laki-laki ia juga mau jaga image. Masak untuk nelphon pacar saja tidak ada duit.

Jika telphonnya putus-putus dikirain pacarnya memang laki-laki bokek. Tidak mau dipandang jelek Alui cari akal bagaimana caranya agar bisa menelphone sepuasnya. Di tangannya ada uang lima puluh perak. Ting… ide muncul. Alui mengambil tali benang lalu dilubanginya uang koin itu lalu dibuatnya seperti umpan pancing.

Lalu segera dicobanya untuk menelphon pacarnya. Pacarnya kaget ada apa, belum malam minggu ko sudah menelphone. Apakah ada masalah darurat. Atau masalah penting lainnya. Alui menjawab bahwa ada masalah penting yaitu ingin berbicara denganmu. Ahhh pacarnya berbunga-bunga termakan gombal Alui. Sepertinya cara baru Alui berhasil.

Ketika waktu hampir habis ditariknya uang koin itu dengan tali tadi lalu dijatuhkannya lagi begitu terus sampai telinganya terasa panas dan pacarnya minta berhenti karena diteriaki ibunya untuk memasak. Alui pergi dari warung telephone dengan perasaan puas. Akalnya berhasil. Telephon umum sampai bangkrut.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun