Gunung Andong yang terletak di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, tepatnya di antara Desa Ngablak dan Desa Tlogorejo, memiliki daya tarik tersendiri. Bagi pendaki yang tidak memiliki banyak waktu untuk berhari hari di atas gunung, alias ingin mendaki dalam waktu singkat saja, alias tek-tok, gunung Andong adalah pilihan yang tepat.
Saya, sendirian, maupun kadang bersama sama dengan kolega saya, sering mendaki gunung ini, dan kebanyakan tek tok. Pertimbangan kami karena tidak memiliki banyak waktu, sedangkan badan atau tubuh ini memerlukan olah raga, dan juga tidak mau berbeban berat membawa bawa peralatan camping yang kadang super duper ribet, maka keputusan tek tok lah yang terbaik.
Biasanya yang kami lakukan adalah datang sore atau malam hari di basecamp, kemudian baru mulai naik di dini hari atau menjelang subuh. Malam kami tidur di basecamp. Basecamp yang biasa kami datangi adalah basecamp Sawit di dusun Sawit. Retribusi 1 orang 20 ribu, parkir motor 5 ribu, mobil 10 ribu, dana kebersihan 5 ribu. Untuk MCK di tiap basecamp membayar sendiri, untuk buang air kecil 2 ribu, untuk mandi 5 ribu. Di basecamp juga disediakan persewaan perlengkapan mendaki, makanan dan minuman ringan, dan juga makan, namun jika malam biasanya tidak menyediakan makan, cukup mie instan dan membuat sendiri.
Jangan lupa membawa sleeping bed jika akan menginap di basecamp, karena di basecamp suhu sudah lumayan dingin, dan tidurnya beralaskan karpet atau tikar. Tiap basecamp dapat menampung jumlah pendaki bervariasi tergantung luas basecampnya. Basecamp di sini menggunakan rumah rumah pribadi warga, dan dikelola oleh pemilik rumah sendiri. Warga dusun Sawit yang pernah saya temui sebagai pemilik basecamp semuanya ramah ramah, bersedia memberikan informasi seputar gunung Andong yang pendaki butuhkan, dan sangat baik dalam memberikan pelayanan.
Gunung Andong dapat didaki normalnya 2 jam untuk sampai puncaknya. Jalurnya menarik, di jalur lama agak lebar, jalur tanah dan bebatuan, berkelok dengan pemandangan pepohonan pinus. Terdapat mata air yang bening dan berlimpah di jalur ini. Ada pula jalur baru, yang arahnya di sebelah kiri jalur lama ketika naik. Jalur ini pun tidak kalah indahnya, dengan jalur yang berkelok zig zag, entah berapa jumlahnya banyak sekali dibandingkan dengan jalur lama yang kelokannya hanya beberapa. Di bagian masih agak bawah jalur baru ini agak landai, dan sangat indah untuk menikmati hutan Andong, dengan adanya sungai kecil dengan jembatan cantik yang bisa dilalui.
Sampai di atas menjelang puncak, akan didapati makam Ki Joko Pekik. Bagus makamnya, di sebelah barat, atau sebelah kiri ketika akan menuju puncak. Dari makam ini puncak hanya berjarak 10 menit saja, setelah melewati camp area. Di puncak terdapat camp area yang dapat menampung puluhan tenda.
Di area puncak, hanya celah tebing sempit saja. Di tempat ini dapat disaksikan beberapa gunung yang lain dengan sangat indah jika cuaca cerah. Gunung Merapi, Lawu, Sumbing, Sindoro, Ungaran, Prau, dan bahkan gunung Slamet kecil di kejauhan. Di area puncak juga tersedia warung yang dapat menyediakan mie instan, gorengan, teh, kopi. Toilet ada pula, namun di area agak bawah, dekat area makam. Tersedia air untuk keperluan kamar kecil dengan membayar 5 ribu untuk 1,5 liter.
Perjalanan turun bisa ditempuh 1- 1,5 jam saja. Dapat melewati jalur lama ataupun jalur baru, tergantung selera saja. Saya biasanya naik lewat jalur lama, turun lewat jalur baru, biar tidak monoton, dapat pemandangan yang bervariasi.
Sesampainya kembali di basecamp, bisa bersih bersih alias mandi, kemudian pesan makan dan menikmati hawa sejuk serta bercengkerama dengan sesama pendaki lain.Â