Mohon tunggu...
Andreas Gunapradangga
Andreas Gunapradangga Mohon Tunggu... Wiraswasta - Owner PT Agrikencana Perkasa

An integrated Farming Based on Applied Modern Biotechnologies

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Moral Sportif dan Keteladanan

25 November 2022   17:03 Diperbarui: 25 November 2022   18:30 276
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

MORAL SPORTIF & KETELADANAN 

Saat sekarang ini, setiap hari kita disuguhi tontonan miris yang berhubungan tindak kekerasan, kesewenang-wenangan, ketidakadilan, kemunafikan yang terjadi hampir diseluruh aspek kehidupan,  terkini  kegaduhan oleh para pelaku bisnis muda kita yang secara dramatis mempertontonkan keributan bukan saja etika berkomunikasi dengan saling teriak, bahkan adu jotos yang mereka pertontonkan. Apa yang mereka perjuangkan atau harapkan sampai mereka dengan penuh egoisnya ingin memaksakan kehendak mereka, alih alih mendengarkan orang lain? Cara cara primitifpun dilakukan.  Apa yang terjadi dengan bangsa ini?  

Sebuah cerita tentang moral sportif dan keteladanan dilakukan oleh atlet pelari jarak jauh wakil negara Spanyol bernama Ivan Fernandez demikian:

Hanya berjarak beberapa meter dari garis finish, Mutai atlet mewakili negara Kenya kebingungan dengan tanda tanda garis finish, ia berhenti, dia berpikir bahwa dia telah menyelesaikan perlombaan itu. Atlet Spanyol (Ivn Fernandez) berada tepat di belakangnya dan menyadari apa yang terjadi, dia mulai berteriak kepada pelari Kenya itu untuk terus berlari, tetapi Mutai tidak faham berbahasa Spanyol dan tidak mengerti apa maksud teriakan tersebut. Akhirnya Ivan Fernandez atlet Spanyol itu mendorongnya menuju garis kemenangan.

"Mengapa anda melakukan itu?" tanya seorang wartawan, Ivan menjawab: "Impian saya adalah suatu hari nanti kita akan hidup bersama dan memiliki moral yang baik didalam masyarakat"

Wartawan itu bersikeras: "Tapi mengapa anda membiarkan orang Kenya itu menang?" Ivan menjawab: "Saya tidak membiarkan dia menang, memang dia pemenangnya "


Wartawan itu bersikeras lagi: "Tapi anda bisa menang jika tidak membantunya"

Ivan memandangnya dan menjawab: "Tapi apa manfaat dari kemenangan saya? Apa kehormatan dari medali itu? Apa yang akan ibu saya pikirkan dan katakan tentang itu kepada saya?"

NILAI-NILAI KEHIDUPAN diturunkan dari generasi ke generasi.

Apa yang sedang terjadi pada bangsa ini mungkin juga hasil dari keteladanan pemimpin, tokoh masyarakat, pejabat, pendidik, bahkan mungkin rohaniawan yang dengan sangat mudah kita tonton dimedia arus utama maupun media sosial seiring majunya tekhnologi Informasi sekarang ini.

Sepertinya bangsa ini butuh Pemimpin yang bisa memimpin dan menjadi teladan. Butuh Pendidik yang bisa mendidik dan menjadi teladan. Butuh Penegak Hukum yang mengayomi dan bisa menjadi teladan. Butuh Tokoh masyarakat yang bisa menjadi teladan. Bangsa ini sepertinya mengalami krisis Moral Sportif dan Keteladanan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun