Ayo tinjuuuuu.....
Gimana tinju itu ya.
Tinju bukan beladiri. Tinju itu olah raga saja yang mengetengahkan serang menyerang tapi hanya dengan pukulan kepalan tangan saja. Pukulan siku, Sejak jaman olimpiade kuno sampai sekarang terus mengalami perkembangan melalui tukar pukulan yang sesungguhnya.
Semua dititikberatkan pada pukulan kepalan tangan. Diharapkan ada efek kerusakan pada wajah dan anggota badan lain jika dengan kepalan tangan. Kerusakan yang tampak luar dan tidak berbahaya.
Jika dengan telapak tangan, dilarang karena tidak tampak kerusakan tapi luka di bagian dalam tubuh akan didapat dan itu sangat berbahaya.
Tampaknya mulai dulu tinju sudah ada dan berkembang di Mojokerto bahkan Indonesia. Sebagai pertunjukan juga.
Saya merujuk tulisan dan foto Candi Rimbi dari budayawan Dwi Cahyono yang suka meng"uri-uri" budaya Majapahit, menjelaskan tinju sudah ada di jaman itu. Candi Rimbi itu kan dibangun di Desa Pulosari Kecamatan Bareng Kabupaten Jombang pada lereng barat Gunung Anjasmoro.
Saya pakai contoh di nJombang ya....bukannya tidak menulis mojokerto tapi memang contoh peninggalan Majapahit ini berada di nJombang.
Naah...pada canti ini diperlihatkan "gaya relief era Majapahit" karena  candi Rimbi adalah pendharman yang didedikasikan untuk Ratu Tribhuwana, yakni raja ke-3 di Majapahit (berkuasa tahun 1329-1350 Masehi).
Duluuu.... ada arca Dewi Parwati (istri kedua Dewa Siwa) di sini terus diambil untuk dipajang di Museum Nasional Jakarta. Nah Dewi Parwati ini dipercaya menjadi manusia dengan perwujudan dari ratu Tribhuwana Tunggadewi.
Dalam relief candi ini digambarkan keadaan sosial budaya masyarakat di era keemasan Majapahit pada pemerintahan Ratu Tribuwana. Keadaan sosial itu termasuk kegiatan sehari-hari masyarakat yang mencakup "Olah raga TInju" dalam anggapan "permainan rakyat". Panil relief terkaji di dalam tulisan ini berupa permainan untuk bertanding (game), yang berupa petarungan dua orang laki- aki dengan tangan kosong (tanpa senjata) dengan menggunakan pukulan dan tendangan.
Pertandingan ini menyerupai apa yang dalam istilah asing disebut "kickboxing". Pada berbagai negara di Asia Tenggara, mulai dari Indocina (Kamboja serta Lao), Thailand, Myanmar, Malaysia hingga Indonesia pertan- dingan demikian hidup di lingkungan keraton ataupun luar keraton.
Pakai sarung tinju juga....jadi di seluruh dunia hampir sama ya. Kok bisaaaaaaa....saya heran ini.