Mohon tunggu...
FIRITRI
FIRITRI Mohon Tunggu... Administrasi - Penulis, Penulis Mojokerto, Blogger dan Pembawa Acara yang tertarik dalam Human Interest, Budaya serta Lingkungan

Penulis, Penulis Mojokerto, Blogger dan Pembawa Acara yang tertarik dalam Human Interest, Budaya serta Lingkungan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kerbau Ternak Langka Mojokerto, Pasar Sapi dan Pasaran

24 Februari 2021   06:32 Diperbarui: 24 Februari 2021   06:41 670
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Oh..itu hanya tulisan Jreng....abaikan saja . Ini baru ceritanya.

Sapi kalau hamil itu singkat  hanya 283 hari sudah dapat keluar pedet (anak sapi) daaaan Kerbau harus melewati 320 hari baru keluar Gudel (anak kerbau)

Wih..hamilnya hampir 1 tahun. ....itu faktor hamil..

Ada juga faktor keturunan Kerbau banyak yang tidak bagus. Haah..apa lagiiii...

Sebetulnya ini kesalahan peternak. Peternak di sini kurang profesional ya. Karena memang keadaan. Keadaan yang BU CPT PTG DDT PPL kalau dipanjangkan adalah Butuh Uang Cepat Petang nDhedhet Pol Polan. Kalau dibahasa Indonesiakan adalah Butuh uang cepat gelap gulita mentokkkkkkkkk....yang gelap gulita adalah dompetnya.

Lantas apa hubungannya?

Anak Kerbau alias Gudel yang Laki-laki cepat besar. Jadinya karena Butuh uang Gudel yang laki-laki cepat dijual. Yang tersisa hanya betina dan laki-laki yang tidak cepat besar alias "Kunthet".

Naaaah...karena kunthet yang tersisa, akibatnya kunthet ini menjadi bapak untuk Kerbau selanjutnya. Alhasil....keturunannya kunthet juga. .....begituuuuuu berkelanjutan akhirnya...orang mulai malas lah beternak Kerbau.

Dulu kalau lewat Kedunggempol, Leminggir, Kwatu...Pemandangan Kerbauuuuu terus....

Yah..sekarang jadi jarang..

Pecel di Mojokerto ... dulu banyak memakai Empal daging kerbau....Manisss rasanya. Sekarang..ya daging sapi lah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun