Mohon tunggu...
FIRITRI
FIRITRI Mohon Tunggu... Administrasi - Penulis, Penulis Mojokerto, Blogger dan Pembawa Acara yang tertarik dalam Human Interest, Budaya serta Lingkungan

Penulis, Penulis Mojokerto, Blogger dan Pembawa Acara yang tertarik dalam Human Interest, Budaya serta Lingkungan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Komando Hayam Wuruk dan Mars Veteran yang Dilupakan

10 Agustus 2020   08:27 Diperbarui: 10 Agustus 2020   08:35 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bangganya di Pacet banyak nama jalan yang menggambarkan perjuangan. Mulai Pandanarum hingga Pacet, nama jalannya adalah "Jalan Komando Hayam Wuruk". Ada juga Jalan Yon Cipto di daerah Padusan Pacet.

Daaan, masih banyak lagi kok. Juga monumennya.

Saya berfoto di desa Wiyu Kecamatan Pacet. Lokasi yang berbukit-bukit di ketinggian. Sangat strategis untuk menjadikan basis pertahanan. Karena di tempat yang tinggi dapat melihat jelas apa yang terjadi di bawahnya.

Nah, 1949 adalah masa kelam dalam mempertahankan kemerdekaan. Belanda ingin menguasai Indonesia kembali. Menyerang dengan kekuatan penuh menggunakan alat tempur hibah Amerika.

Saat itu Belanda kan miskin sejati, jadi waktu dapat hibah dari Amerika tidak ada biaya untuk merubah alat hingga seragamnya. Jadi masih bertuliskan US MARINES!!

Kita yang masih baru merdeka masih kesulitan alat tempur. Sangat tidak imbang. Yang dilakukan adalah Pukul Lari......Strategi yang efektif untuk melawan musuh yang sangat besar dan kuat.

Mental Belanda yang lemah menjadi ketakutan karena saat lengah pasti terjadi penyerangan.

Nah, yang menerima perintah Operasi Komando Hayam Wuruk ini adalah Mayor Pamoe Rahardjo. Tujuannya adalah menguasai daerah Mojosari. Karena Mojosari tempat strategis jalur Malang-Surabaya-Mojokerto dan lainnya selalu melewati Mojosari.

Brigade lapis baja Belanda akan kesulitan jika Mojosari dikuasai Indonesia.

Komando Hayam Wuruk ini dibentuk dengan semangat kejayaan Majapahit saat pemerintahan Hayam Wuruk. Dengan beberapa Batalyon yang mudah dikenal dengan nama Komandannya, Operasi militer ini sangat efektif untuk mengganggu hegemoni Belanda di Mojosari.

Batalyon (Yon) Mansyur Solichi, Yon Tjipto, Yon Bambang Juwono. Operasi yang dianggap hantu oleh Belanda. Musuh yang membahayakan waktu itu adalah warga sekitar yang bekerja untuk Belanda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun