Mohon tunggu...
FIRITRI
FIRITRI Mohon Tunggu... Administrasi - Penulis, Penulis Mojokerto, Blogger dan Pembawa Acara yang tertarik dalam Human Interest, Budaya serta Lingkungan

Penulis, Penulis Mojokerto, Blogger dan Pembawa Acara yang tertarik dalam Human Interest, Budaya serta Lingkungan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Cerita Kuntilanak di Jembatan Ngrame I Mojokerto

26 Februari 2020   11:39 Diperbarui: 26 Februari 2020   11:35 1243
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Karena Kali Sadar Bukan Sungai, ini adalah buatan kolonial untuk mencegah#penulismojokerto kembalinya air dan banjir di kebun Belanda.

Desa Ngrame ini terdapat dua jembatan penting. Pertama jembatan Ngrame I yang menyeberangi Sungai Sadar dan Jembatan Ngrame II yang menyeberangi Sungai Porong. Jembatan Nggrame I ini penting dan memang sudah dibuat tahun 1898 untuk jalur Mojosari Surabaya. Jembatan sepanjang 50 meter ini sangat penting bagi saya karena di sini ada Warung masakan enak saya suka menu Sop dan sebelahnya lagi ada Soto khas yang hanya ada di sini.

Cerita tentang Kuburan Kembar
Jika menuju Jembatan Ngrame I dari arah Mojosari ke arah Krian (ke Utara) kita akan melewati kuburan di kiri dan kanan jalan sebelum jembatan itu. Kuburan di kanan jalan berarti di sisi Timur jalan merupakan makam warga dusun Gading Desa Ngrame sedangkan di seberangnya adalah makam warga Dusun Ngrame Desa Ngrame.

Dulu daerah ini sangat gelap karena sawah yang ditanami tebu dan hanya dua kuburan ini selain sawah. Karena letaknya yang hampir berhadapan maka orang sekitar menyebutnya dengan nama Kuburan Kembar.

Karena gelap dan sepi Kuburan Kembar ini menjadi tempat yang aduhai untuk kawanan penjahat dalam merampok orang lewat. Dulu mobil dan motor jarang lewat.

Kebanyakan yang lewat adalah sepeda angin. Kecepatan rendah sepeda angin ini dimanfaatkan oleh para begal ini mengembangkan cara dalam menghentikan korban.

Caranya dengan melontarkan tongkat kayu kecil ke jari-jari roda sepeda. Karena putaran rendah, tongkat mudah masuk ke jari-jari roda membuat korban terjungkal. Para begal segera merampas sepeda dan harta korban.

Metode ini tidak dapat dipakai untuk menghentikan pengendara mobil dan motor karena putaran yang cepat tongkat tidak akan bisa masuk ke dalam jari-jari roda apalagi mobil yang tertutup.

Kuburan gelap ini juga memunculkan isu angker dengan cerita-cerita tentang wanita yang sering menakut-nakuti orang yang lewat. Wanita ini sering tampa dan tidak bisa disentuh. Jadi semua orang yang lewat dari mojosari akan merasa aman begitu sampai jembatan Ngrame I.

Wanita dalam penampakan ini dalam imajinasi saya mungkin seperti kuntilanak di film, ya. Sekarang sudah banyak industrialisasi di sekitar tempat ini. Apalagi sekarang sudah ada SPBU untuk pengisian Bahan Bakar Minyak.

Wanita dalam penampakan masih ada dan katanya sih bisa disentuh, tapi harus membayar untuk menyentuhnya dengan tarif tertentu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun