Mohon tunggu...
FIRITRI
FIRITRI Mohon Tunggu... Administrasi - Penulis, Penulis Mojokerto, Blogger dan Pembawa Acara yang tertarik dalam Human Interest, Budaya serta Lingkungan

Penulis, Penulis Mojokerto, Blogger dan Pembawa Acara yang tertarik dalam Human Interest, Budaya serta Lingkungan

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Memperlambat Cara Berpikir untuk Mengatasi Lupa

14 Oktober 2019   23:06 Diperbarui: 14 Oktober 2019   23:07 9
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ini adalah foto saya saat ruwah desa Mlaten Desa Puri Mojokerto

Hanya foto saja....sebenarnya saya mau menulis tentang Mlaten. Tapi saya putuskan besok pagi saja tentang Desa Mlaten yang ternyata Waaah....apa itu?

hehe ternyata saya lupa...biasa saya pelupa. Untuk beberapa hal seperti pelajaran saat sekolah, pekerjaan dan lainnya saya sangat ingat detail mulai halamannya, bagaimana guru mengajar di sekolah dan aturan perundangan dapat saya kupas pasal per pasal dengan di luar kepala.

Tetapi.........

Untuk masalah jangka pendek hal remeh temeh...saya selalu lupa. Kunci kendaraan saya gandakan 5 buah. Tas berkali-kali ilang. Dompet make up selalu ketinggalan.

buanyaaak pokoknya

Saya sering berkonsultasi ke dokter dan psikolog....tetapi sering dinyatakan Kadar Gula Darah Tinggi padahal saya tes kadar gula normal. Kurang istirahat, saya selalu istirahat karena kebiasaan saya adalah suka tiduran di kamar dan tempat tidur. Depresi, padahal saya selalu gembira.

Wah, apa yang salah ya...

Sampai saya konsultasi dengan seseorang yang juga pelupa tapi sudah sembuh. Menurutnya, saya butuh perlambatan berpikir..

Wah...jaman serba harus cepat kok saya disuruh memperlambat ya.

Ternyata....menurutnya berpikir cepat memang bagus...tapi gelombang otak saya dianggapnya terbiasa berpikir cepat untuk menyelesaikan pekerjaan. Yang akhirnya model gelombang otak menjadi tranversal....seharusnya longitudinal....apa itu...saya sendiri nggak tau, jadi nggak saya perpanjang cerita gelombang otak itu .

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun