Bakpia dengan membuat kulit berlapis, dengan minyak, ada parutan keju dan lainnya mungkin sudah biasa ya. Jika di Jogja mungkin menjadi oleh-oleh yang biasa. Tapi di Puri Mojokerto yang tidak disangka orang sekitar, malah sudah populer di daerah lain.Â
Bakpia standar memang ada, tetapi di sini ada banyak inovasi yang sudah menghasilkan para pelanggan loyal. Tidak tanggung-tanggung, luar pulau hingga papua sangat menyukai produk Puri Mojokerto ini.Yang saya foto dengan kuning di tengahnya itu adalah bakpia dengan isi tape singkong.Â
Dipilih singkong kuning dengan kandungan HCN (racun) yang rendah dan pati tinggi untuk menjadikan tape singkong terbaik. Kemudian dibalut dengan kulit pia dari terigu berprotein tinggi.Â
Balutan masih menyisakan isi yang terbuka untuk pemanis. Sedikit kuning telur dan gula pasir untuk pemanis dan dioven.....jadilah kelezatan pia yang sulit dideskripsikan karena aneh.
Saya mencoba jadi bintang iklan ya...sesi fotografi ...cekrek cekrek...selesai..
Varian lainnya? datang sendiri ke Puri Mojokerto. Mana? belakang kantor saya .
Hanya di belakang kantor saya? Tidak.
Ada yang lain. Saya certa panjang lagi jadinya .. Agak jauh dari kantor saya tetapi masih di wilayah Puri juga, ada desa bernama Tampungrejo. Pada jaman dahulu kala....waduh nggak dulu-dulu amat lah.. banyak ditemukan kondisi gizi buruk di desa desa . Keadaan kurang protein, Kwashiorkhor ..waw, ini penyakit saat pelajaran SD saya dulu ternyata juga masih ada di masa sekarang.
Daerah ini banyak muncul kasus ini bukan karena kekurangan bahan makanan tetapi karena mereka nggak mau makan hal yang sudah tersedia karena entah jijik atau apa.Â
Lele.....di daerah ini banyak petani lele dan hasil yang melimpah. Lele terkenal dengan protein tinggi omega3 tetapi di daerah ini malah banyak kasus gizi buruk.
Lalu....inovasi lah..masak lele gitu-gitu saja. Makanya mereka males makan makanan bergizi ini. Hasilnya?
