Mohon tunggu...
Andrea AureliaCrysanta
Andrea AureliaCrysanta Mohon Tunggu... Freelancer - Communication Science Student

Mahasiswa yang baru mencoba untuk menulis:) mohon dipahami.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Jurnalisme Online, Antara Cepat atau Akurat?

8 Oktober 2019   07:21 Diperbarui: 15 Oktober 2019   14:42 463
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: koropak.co.id

           

Saat ini di dunia dan di Indonesia tengah terjadi perpindahan besar-besaran ke dunia maya. Adanya internet dan perkembangan teknologi membuat banyak hal beralih ke dunia maya dan timbul pekerjaan baru. Sama hal nya dengan jurnalistik. Mulai tahun 1990-an di Indonesia portal berita online satu persatu lahir. Ada yang tidak bertahan dan ada juga yang bertahan serta memberi gebrakan pada media massa online layaknya detik.com. Portal berita online yang bertahan terus mengembangkan dirinya hingga saat ini. 

Berawal dari hanya memindahkan wadah penerbitan dari konvensional cetak ke internet hingga kini portal online dapat dijadikan bisnis. Jurnalisme online adalah sebutan akrab bagi jurnalisme yang terkena revolusi teknolgi digital.

Jurnalisme yang terkena revolusi teknologi digital ini selain mengalamin perubahan tempat penerbitan bagi jurnalisme tulis dari cetak ke internet tentunya juga mengalami sedikit perubahan pada jurnalisme karakteristik dan cara kerjanya. Salah satu perbedaannya adalah dari segi kecepatan. Tanpa melalui proses cetak terlebih dahulu, berita bisa langsung naik tayang. 

Selaras dengan detik.com yang tetap mengusung kecepatan pada tiap perilisan berita mereka dari awal kemunculannya saat era akhir  Orde Baru hingga saat ini. Prinsip kecepatan yang dipelopori detik.com ini diikuti oleh media online lainnya dan saat ini kecepatan tersebut 'dilombakan'. 

Media-media online seakan berlomba-lomba mendapatkan siapa tercepat menayangkan berita tertentu. Alhasil muncul sebutan hit and run pada media online di Indonesia.

Hit and run dalam media online artinya ialah berita tayang terlebih dahulu, verfikasi menyusul. Seringkali yang terjadi adalah demi mengejar kecepatan, berita dipaksa tayang dulu padahal proses verifikasi belum selesai dilakukan. Konsep hit and run ini juga dianggap sebagai bentuk pendangkalan kualitas jurnalisme di Indonesia berdasarkan buku Kualitas Jurnalisme Publik di Media Online : Kasus Indonesia. 

Pada buku tersebut dijelaskan bahwa pendangkalan kualitas jurnalisme di Indonesia itu sudah lama diperbincangkan dan penyebabnya pun beragam. Salah satu penyebab lainnya ialah di sektor bisnis makro yang dikaitkan dengan komersialisasi. 

Komersialisasi adalah media memperlakukan audiens (dalam kasus media online adalah pembaca) sebagai komoditas yang dapat dipertukarkan dengan pandapatan. Sehingga yang terjadi logika pengelolaan media tidak lagi berdasarkan kepentingan publik melainkan kepentingan komersial / traffic / profit dari klik.

Posisi ini mengubah perilaku redaksi yang seharusnya berkhitah ke orientasi publik malah melahirkan pandangan jurnalis yang tidak independent. Kembali pada konsep hit and run, isu pendangkalan kualitas jurnalisme seakan menguat setelah munculnya jurnalisme online. 

Permasalahnnya terletak pada konsep kecepatan yang kerapkali mengabaikan kelengkapan dan keakuratan isi berita sebagai prinsip yang paling dasar dalam jurnalisme. Berita yang belum lengkap 5W + 1H bisa naik tayang di jurnalisme online. Lagi-lagi soal keuntungan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun