Ya, banyak yang berpendapat bahwa Gen Z (yang lahir sekitar 1997 hingga 2012) menghadapi tantangan besar untuk memiliki rumah sendiri dibandingkan dengan generasi sebelumnya, seperti Millennial atau Gen X. Lalu Jika Gen Z tidak dapat memiliki rumah atau menghadapi kesulitan besar untuk memiliki properti, dampaknya bisa sangat merugikan dalam berbagai aspek kehidupan mereka, baik secara finansial, sosial, maupun psikologis. Dampak ini tidak hanya akan dirasakan oleh individu, tetapi juga dapat memengaruhi ekonomi dan masyarakat secara keseluruhan di masa jangka Panjang. Kalau tidak ditangani dari sekarang, Bisa jadi ancaman bagi negara ini.
1. Harga Properti yang Tinggi Harga properti, terutama di kota besar, meningkat pesat karena tingginya permintaan dan terbatasnya pasokan, membuat banyak Gen Z kesulitan membeli rumah pertama mereka, sementara upah tidak selalu sebanding dengan kenaikan harga rumah..
2. Kenaikan Biaya Hidup Biaya hidup, termasuk sewa, makanan, transportasi, dan kesehatan, meningkat pesat, sementara kenaikan gaji tidak sebanding, membuat banyak Gen Z memilih tinggal di rumah orang tua atau menyewa karena membeli rumah semakin tidak terjangkau.
4. Perubahan Prioritas dan Gaya Hidup Selain faktor ekonomi, banyak Gen Z yang lebih memilih fleksibilitas, mobilitas, dan gaya hidup minimalis. Dengan berkembangnya pekerjaan remote dan gaya hidup digital-nomad, mereka cenderung memilih menyewa atau tinggal di tempat lebih kecil, daripada berinvestasi dalam rumah yang tidak sesuai dengan gaya hidup mereka.
5. Perubahan Pola Pikir tentang Kepemilikan Gen Z cenderung melihat kepemilikan properti sebagai beban finansial daripada aset menguntungkan, karena tingginya biaya pemeliharaan dan pajak.
Kondisi  merupakan sebuah tantangan ekonomi dan sosial yang serius.
Ini adalah masalah yang berdampak jangka panjang, terutama dalam hal stabilitas keuangan dan kesejahteraan generasi muda. Jika kondisi ini terus berlanjut tanpa ada perubahan signifikan dalam kebijakan ekonomi atau pasar perumahan, bisa berpotensi mengarah pada krisis sosial yang lebih besar di masa depan.
Tantangan yang dihadapi oleh Gen Z dalam memiliki rumah tidak hanya berdampak pada individu, tetapi juga dapat memiliki implikasi besar bagi ekonomi publik (economic sustainability) sebuah negara. Dalam konteks ekonomi publik, kita berbicara tentang bagaimana kebijakan ekonomi, pengelolaan sumber daya negara, serta sistem kesejahteraan sosial dapat dipengaruhi oleh dinamika kepemilikan rumah oleh generasi muda. Berikut adalah beberapa kaitan penting antara kesulitan Gen Z memiliki rumah dan ekonomi publik
Dampak Jangka Panjang pada Ekonomi Publik
Kesulitan Gen Z dalam memiliki rumah akan memengaruhi ekonomi publik dalam berbagai cara yang saling terkait, seperti peningkatan ketergantungan pada sistem kesejahteraan, penurunan konsumsi dan investasi, serta penurunan daya saing negara dalam hal inovasi dan kewirausahaan. Selain itu, jika masalah ini tidak segera diatasi, negara bisa menghadapi defisit anggaran yang lebih besar, ketimpangan sosial yang lebih lebar, dan ketidakpuasan politik yang dapat mengganggu stabilitas sosial.