Menjadi Yang Terbaik di Mata HRD Saat Interview
Andi Samsu Rijal
Tak sedikit pelamar kerja yang gagal saat berhadapan dengan HRD ketika mengikuti wawancara kerja di perusahaan. Â Beberapa permasalahan yang dihadapi pelamar antara lain tidak terlepas dari penguasaan materi wawancara, tidak memahami seluk beluk perusahaan yang didatangi, kurangnya percaya diri sampai pada hal-hal sederhana seperti penampilan dan ketidak sesuaian antara apa yang ada dalam CV dengan apa yang dijelaskan ulang ketika berhadapan dengan HRD. Permalasahan tersebut bukanlah permasalahan baru tetapi sudah menjadi hal klasik dalam dunia keja. Ditambah lagi misalnya, sang pelamar kerja cenderung mengandalkan orang lain alias orang dalam dibandingkan dengan skill dan kualifikasi yang mereka miliki.
Dalam proses perekrutan, HRD mengandalkan format interview. Dalam artian apa yang telah disepakati bersama maka hal tersebut yang diterapkan. Meski demikian, tentu ada pengecualian, misalnya sang pelamar memiliki karakteristik yang berbeda dengan yang lain dan karakter tersebut sangat dibutuhkan untuk posisi tertentu. Pada kasus lain bahwa HRD juga memiliki kelonggaran dalam proses interview, tentu dengan beberapa catatan tersebut di atas. Bahkan bisa saja dengan melihat kompetensi yang dimiliki pelamar melalui CV dan kepribadian.Â
Selain CV dan kepribadian yang diperlihatkan saat proses interview, ada aspek lain yang dapat pula menjadi pertimbangan oleh sang pewawancara atau HRD. Sebut misalnya riwayat panas melalui penelusuran HRD baik pada relasi yang ada maupun dengan profil di akun medsos. Olehnya itu sangat penting bagi siapapun untuk menata ulang profil medsos dan unggahan yang disesuaikan dengan visi pemilik akun. Sebab dalam kasus tertentu terkadang profil akun media sosial kita jadi penentu dalam mengikuti interview di sebuah perusahaan impian kita.Â
Tidak selama kekuatan orang dalam berlaku dalam dunia kerja. Bahkan yang akan membuktikan adalah kinerja dan integritas. Meski di sekitar kita, nepotisme masih saja merajalela. Tetapi kualitas diri tidak ada di atasnya. Presentasi dalam dunia kerja yang utama.Â
Dalam situasi dan kondisi yang minimnya lowongan kerja serta meningkatnya angka pengguran. Maka perlu berbagai persiapan yang bisa dilakukan oleh calon pelamar seblm masuk dunia kerja, baik semasa studinya maupun masa tenggang antara menunggu lamaran dan penyelesaian studi. Ada beberapa hal yang dapat dioptimalkan seperti pelatihan soft skill, public speaking dan pemagangan.Â
Dengan berbagai bekal yang dimiliki akan memudahkan kita mengikuti berbagai seleksi di dunia kerja. Tentu yang lebih penting lagi adalah kita akan dapat meminimalisir berbagai potensi yang menghambat kita saat interview termasuk meminimalisir kompetitor kita serta berbagai keraguan sehingga percaya diri lebih meningkat.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI