Depo KAI Maros merupakan salah satu stasiun Kereta Api yang ada di kabupaten Maros. Stasiun tersebut beroperasi dari Depo Maros hingga stasun Garongkong kabupaten Barru. Depo tersebut merupakan salah satu proyek Kereta Api Makassar-Parepare sepanjang 145 km dan saat ini yang sudah terbangun sepanjang 120 km. Depo KAI Maros tersebut telah diresmikan sendiri oleh Presdin Joko Widodo pada akhir Maret 2023 kemarin. Dalam sambutannya ia menyampaikan bahwa masyarakat Sulawesi sudah harus mengoptimalkan fungsi transportasi tersebut khususnya para pengusaha dapat melancarkan usahanya atas kehadiran KAI di pulau Sulawesi.
Harapan besar dari Presiden atas pengoperasian KAI di Sulawesi adalah untuk peningkatan ekonomi masyarakat serta peningkatan daya saing (competitiveness). Selain itu juga bahwa akan ada mobilitas dari berbagai titik ke titik lain sehingga dapat memudahkan bagi para wisatawan yang datang ke Pulau Sulawesi. Jalur KAI yang ada saat ini merupakan bagian dari proyek jalur trans Sulawesi dengan senilai 1 triliun rupiah. Terkait layanan KAI tersebut bagi pengguna tentu belum bisa diukur dari sekarang sebab masih tahap awal operasi. Apalagi ingin berbicara terkait apakah merupakan kereta bekas atau baru. Namun masyrakat Sulawesi sangat berbagangga telah mendapatkan fasilitas transportasi cepat.
Sebuah kebanggaan tersendiri pula bagi para pemudik menjelang idul Fitri 1444 H tahun 2023. Khususnya bagi masyarakat Sulawesi Selatan yang sedang dirantauan ingin mudik ke kampung halaman sudah bisa menggunakan transportasi KAI tersebut. Sehingga adanya KAI di Sulawesi dapat menjadi alternatif bagi pemudik, bagi pengusaha serta masyarakat umum lainnya yang tidak hanya menggunakan kendaraan mobil Bus, angkutan umum atau dengan motor. Pasalnya setiap tahun terjadi kemacetan akibat adanya aktivitas mudik. Pada tahun 2023 ini kereta api tersebut sudah bisa dimanfaatkan meski baru sebatas jalur Maros hingga Barru. Sedianya jalur tersebut adalah dari Makassar ke Parepare, namun masih terus berproses.
Mengingat Bandara Sultan Hasanuddin berada di Kabupaten Maros sehingga pemudik dari arah luar pulau Sulawesi melalui Bandara dapat mengaksesnya. Sebaliknya masyarakat dari arah Barat dan Utara yang akan menuju ke arah Selatan seperti Turatea (Takalar, Jeneponto Bantaeng, dan Gowa) juga dapat mengaksesnya. Mengingat persebaran masyarakat Sulawesi cukup tinggi baik antar kabupaten maupun antar provinsi dalam pulau Sulawesi bahkan banyak juga ke luar pulau. Ada beberapa faktor persebaran masyarakat di Sulawesi yang mungkin saja sama dengan daerah lainnya yakni aktivitas bisnis/ pekerjaan, transmigran, pendidikan, hingga faktor kawin mawin. Namun adanya moda transportasi kereta ini dapat memudahkan mobilitas masyarakat dari berbagai kalangan dan dengan berbagai keperluan.
