Masa remaja adalah masa terjadinya pertumbuhan dan perkembangan yang pesat dalam semua aspek kehidupan, baik aspek fisik, intelektual maupun psikologis . Remaja mempunyai karakteristik yang khas diantaranya masih mencari identitas diri, cenderung berteman dengan individu yang sepaham, mudah terpengaruh dan menyukai hal-hal baru, belum mampu untuk mengambil keputusan yang tepat.
Sehingga masalah yang dihadapi remaja juga khas. Hal ini membuktikan bahwa sumber informasi dapat mempengaruhi tingkat pengetahuan seseorang. peningkatan kualitas remaja dengan pemberian akses informasi, pendidikan, konseling, dan pelayanan tentang kehidupan.
Penyebabnya adalah  faktor predisposisi (pengetahuan, sikap, keyakinan). Demikian pula dengan hasil penelitian Maisya dan Susilowati (2014) yang menyatakan bahwa ada hubungan dukungan sekolah selaku sumber informasi PIK-R dengan pemanfaatan pusat informasi dan konseling yang ditandai dengan p value = 0,005.
Hasil penelitian Maisya dan Susilowatitersebut selaras dengan hasil temuan penelitian ini bahwa pada umumnya remaja sudah terpapar sumber informasi dan memanfaatkan fasilitas PIK-R di sekolah.Â
Hal ini disebabkan oleh masih sedikitnya jumlah anggota PIK-R di sekolah, sehingga penyedia informasi PIK-R di lingkungan sekolah dapat menjangkau seluruh anggota PIK-R. Selain itu, adanya guru BK yang juga menjadi guru mata pelajaran di kelas juga turut andil karena guru dapat menyisipkan informasi tentang PIK-R pada pemaparan di ruang kelas saat jam belajar berlangsung.
Untuk mengatasi hal tersebut kita sebagai tenaga kesehatan sebaiknya jika memberikan informasi tentang kesehatan itu harus mempunyai data yang akurat, agar masyarakat tidak salah dalam mengelola informasi yang kita berikan kepada mereka.
Kesimpulannya yaitu, mari kita memberikan informasi yang lebih massif kepada mahasiswa. Media juga diharapkan dapat memberikan konten kesehatan sehingga mahasiswa dapat memanfaatkan informasi tersebut dalam meningkatkan pengetahuannya.
