Mohon tunggu...
Humaniora

Resep 2017 Bukanlah Pengalaman yang Biasa

28 Januari 2018   23:19 Diperbarui: 28 Januari 2018   23:25 411
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Fakultas Farmasi Universitas Hasanuddin di tempat itulah saya menempuh pendidikan saat ini, jurusan ini merupakan jurusan yang sulit bagi saya dan sibuk akan banyaknya laporan, untuk menjadi seorang farmasis harus memiliki mental baja dan bertanggung jawab, dan harus mampu berkomunikasi dengan baik di masyarakat, disini tempat dimana saya banyak mendapat pelajaran yang tidak saya temukan diluar sana, di jurusan ini ada banyak organisasi, salah satunya adalah KEMAFAR-UH yaitu Keluarga Mahasiswa Fakultas Farmasi, nah untuk menjadi bagian dari KEMAFAR-UH tidaklah mudah, kita harus mengikuti beberapa tahap di antara nya itu ada pra RESEP, RESEP, pra PDKMF, dan juga PDKMF, dan juga OBAT. Nahh bukan perjalanan yang singkat untuk berproses jadi lebih baik dan bukanlah hal yang mudah.

Awalnya saya bingung kenapa kita harus memakai baju panjang, jilbab hitam, memakai pin, dan rok hitam serta harus memakai tas yang besar, apalagi ditambah tidak boleh menggunakan lift padahal kita sudah membayar uang UKT, sungguh beda dari yang saya bayangkan sebelum masuk kuliah, untuk berproses di dalam Fakultas Farmasi kita harus tahan banting, di Fakultas Farmasi Unhas juga memiliki budaya yaitu 3S (Senyum Sapa Salam), di farmasi kami diajarkan cara beretika yang baik mulai dari cara chat senior, hingga dosen, semua itu kami dapat hanya disini, ketika chat dengan senior kami tidak boleh menyamakan dengan cara kami ketika chat dengan teman kita, dan ketika chat ada batas waktu tertentu yaitu mulai dari jam 8 pagi hingga jam delapan malam.

 Dengan adanya pengkaderan yang diadakan oleh BEM KEMAFAR-UH yang di ketuai oleh kak Khaldun Hidayat, Proses pengkaderan bertujuan untuk memberikan penanaman nilai dan pembentukan sikap dan mental sebelum menjadi bagian dari suatu organisasi. Bagi sebagian besar orang proses pengkaderan identik dengan tindakan kekerasan namun tidak seperti yang kita bayangkan, tersebut kita banyak di ajarkan hal-hal yang baru. Pengkaderan tersebut bernama RESEP (Revolusi Mental Menuju Insan Humanis Yang Cendekiawan), sebelum RESEP kita mengikuti Pra RESEP yang berjalan selama kurang lebih 3 bulan lamanya dan menerima banyak materi serta koreksi dari kakak-kakak senior, Selain masalah mengenai pakaian, di pengkaderan juga setiap pagi harus datang jam 7 yang akan mengajarkan kita cara untuk mangatur waktu, cara berpikir kritis, solidaritas antar sesama teman, dan menghargai kebersamaan kita, di pra RESEP kami setiap sabtu minggu, sudah menjadi minuman wajib kami ialah scooty, yang enaknya bikin sampai munteh-munteh,  disitu saya mulai mengetahui jawaban yang saya tanya-tanyakan selama ini, ternyata yang saya lewati selama ini semua ada manfaatnya, mulai dari berpakaian dan memakai pin untuk mengenali satu sama lain antar sesama mahasiswa baru fakultas farmasi angkatan 2017, juga memakai tas besar agar kami tidak repot memegang buku sehingga muat dalam tas, dan kenapa kita tidak di perbolehkan dulu memakai lift? Karena kita harus lebih mendahulukan yang lebih tua di banding kita, dengan tidak memakai lift kita jadi bisa berolahraga naik turun tangga, dan agar kita juga mulai dari sekarang terbiasa karena terkadang lift di lab itu mati rusak.

Pada awal januari tanggal 5 sampai dengan tanggal 7, disitulah puncak pembinaan selama ini, tempatnya berada di Malino, sebelum berangkat ke malino kami dikumpul dulu di aula fakultas farmasi untuk pembukaan resep, saya semakin deg-degan entah apa yang akan terjadi ketika disana nanti, ketika ingin berangkat kami di bagi 3 kelompok besar yang di setiap kelompok terdapat 5 GB, dan disuruh untuk selalu bergandengan tangan tanpa ada yang lepas satupun sampe seterusnya hingga pulang nanti, sungguh sangat-sangat ribet ketika harus begitu terus, tapi untuk apa sih bergandengan tangan terus?

Nahh itu adalah salah satu cara menjaga satu sama lain agar tidak ada yang hilang atau pun ditinggalkan, dari awal kami memang sudah diajarkan tentang solidaritas antar sesama teman, kami kesana dengan menggunaka mobil truk tentara, duduk berdempet-dempatan dan panas-panasan tapi walaupun begitu menurut saya itu sangat seru apalagi ditambah bercandaan kakak oc di atas mobil yang membuat suasana semakin harmonis, di perjalanan sangatlah dingin, dan ada teman kami yang sampai muntah karena jalanan menuju malino sangat berbelok-belok, sesampainya disana yang saya rasakan adalah hawa-hawa yang tidak mengenakkan ditambah lagi dinginnya dan kami terus selalu di suruh tunduk dan tidak boleh melihat sembarangan, membuat suasana jadi menegangkan apalagi malino bukan daerah kami.

Ketika disana kami langsung bersiap-siap untuk sholat magrib dan sekaligus makan malam bersama, ketika selesai makan malam, kami langsung mengikuti diskusi dengan salah satu dosen muda yang ada di Fakultas Farmasi Universitas Hasanuddin yaitu Kanda Muhammad Nur Amir, S.Si., M.Si., Apt. Dalam diskusi interaktif tersebut kami mendapat ilmu tentang bagaimana tipe mahasiswa yang ideal itu sendiri, dan apakah kami sudah termasuk mahasiswa ideal? Semua nya telah di bahas dalam diskusi tersebut, ketika selesai diskusi malam pertama kami cepat tidur agar segar ketika bangun esok untuk mengikuti kegiatan selanjutnya, kami tidur dalam 1 ruangan dan saling berbagi bantal maupun selimut.

Hari kedua RESEP pagi-paginya kami langsung mengikuti binjas pagi 1 angkatan dan bersama sebagian anggota KEMAFAR-UH, kegiatan binjas tersebut memberikan keceriaan kepada kami semua, ketika kami selesai binjas kami langsung sarapan dan setelah itu bersiap untuk melakukan diskusi panel lagi bersama kakak senior, diskusi panel pertama GB saya berdiskusi bersama kakak DESINTEGRATOR tentang Sejarah Pergerakan Mahasiswa Farmasi, disitu kami berusaha untuk menyampaikan apa yang kami ketahui tentang materi tersebut di bawah terik sinar matahari pagi agar kami sekalian berjemur kayak bule, hahaha, untuk menyehatkan tubuh kami. Pada materi tersebut dijelaskan tentang bagaimana peran mahasiswa itu sendiri terhadap lingkungan dan masyarakat, dan bagaimana kita turut andil membawa perubahan kedepannya sebagai calon penerus bangsa, kami juga sempat beberapa kali mengucapkan sumpah mahasiswa berulang-ulang kali. Setelah kami diskusi, kami kembali ke aula untuk melakukan pemaparan materi didepan teman-teman kami yang telah didapat tadi. Pemaparan kami berlangsung cukup lama hingga hampir magrib.

Setelah sholat magrib kami langsung bersiap-siap untuk malam puncaknya yang di tunggu-tunggu yaitu MABA SHOW, sungguh sangat-sangat menegangkan karena kata kakak oc, pengkaderan RESEP tahun ini banyak kakak-kakak senior atas yang datang dibanding tahun-tahun sebelumnya. Tiba pada waktunya item yang pertama masuk adalah item Paduan Suara, belum juga apa-apa salah satu alat musik yang digunakan yaitu piano agak lama baru bisa digunakan, dan kakak senior sudah berteriak bilang "lama, lama, lama", ya allah ada apa ini, saya terus berdoa agar acara kami lancar hingga selesai,  ketika item saya tampil yaitu PUISI DAN DRAMA BISU bersama teman item saya, ternyata mike teman saya tidak terlalu bagus sehingga waktu membawakan puisi suaranya agak kekecilan tapi ketika semua kami naik alhamdulillah kami bisa menyelesaikan tanpa tidak merasa terganggu sehingga yang menonton kami tepuk tangan. Setelah selesai maba show hingga hampir jam 12 malam, kami disuruh tidur dan Cuma dikasi waktu sebentar 2 jam untuk tidur, dan ketika bangun masih ngantuk-ngantuknya dan setengah sadar kami di arah kan untuk mengikuti jurit malam, dimana jurit malam itu kami harus melewati setiap post-post yang disana terdapat kakak-kakak senior mulai dari angkatan 2015 hingga kakak alumni.

Pada post pertama gb kami sungguh takut dan tegang karena kami harus ke post kakak alumni dimana kakak alumni masih segar-segarnya dan disana kami langsung kena marah dan disuruh set tiba-tiba, dan apalagi ditambah kami tidak memakai sepatu awalnya dan benar-benar dingin apalagi sudah jam 2 malam, dan kami nyawanya belum terkumpul semua, kami tutup mata sebentar saja langsung di senter sama kakak senior, dan kasihan kepada kakak oc dan teman kami yang laki-laki karena di set push up kepal, sehingga ada teman kami yang pingsang, dan setelah itu ke ke pos kakak THEOBROMINE, waktu pertama datang kami juga langsung kena marah karena kami telat beri salam sehingga kami disuruh untuk jalan jongkok dan juga di set, pada setiap pos kami diajarkan untuk berbicara membela teman kami terutama diri kami sendiri, jangan mau terima apa saja yang langsung disuruhkan oleh kakak senior kepada kami, diantara semua pos yang kami lewati menurut saya pos yang paling enak adalah pos kakak angkatan 2012 karena kami di suruh duduk dan di beri makan, setelah melewati beberapa pos kami kembali lagi ke aula untuk melakukan sholat subuh dan setelah itu kami diberi waktu tidur, kami sudah tidak bisa menahan rasa ngantuk lagi karena waktu tidur kami sebelumnya hanyalah 2 jam.

Di hari ke tiga RESEP, pagi-pagi kami mengikuti kegiatan selanjutnya yaitu outbond, dimana kegiatan tersebut sangat menghibur kami semua karena kegiatan outbond ini kami berlomba bersama kakak-kakak senior maupun dosen juga ikut serta dalam outbond tersebut, setelah mengikuti outbond kami berlanjut ke pengenalan kakak-kakak senior, dimana kami bisa mengajukan pertanyaan apa saja agar lebih bisa mengenal kakak senior kami dan berbagi pengalaman yang telah kakak lewati hingga sampai sekarang bertahan di farmasi. Melihat video yang diputar bersama kakak senior langsung flashback dan rindu pada waktu menjadi Mahasiswa Baru seperti kami sekarang, tapi katanya tidak mau untuk di ulang. Setelah kegiatan pengenalan angkatan, kami bersiap-siap untuk penutupan RESEP 2017 yang pada penutupan tersebut ada dosen muda, Presiden BEM KEMAFAR-UH, ketua MAPERWA- KEMAFAR-UH, dan setelah penutupan kami langsung bergegas untuk kembali pulang ke rumah.

Sungguh pengalaman yang sangat menyenangkan bukan, tidak seperti pengkaderan yang telah kita pikirkan selama ini, walaupun awalnya kami memang gugup, cemas, takut, tapi ternyata pengkaderan itu memang seru dan terjadi dalam sekali seumur hidup.

Jadi tetaplah berproses hingga kedepannya, jangan pantang menyerah, SEMANGAT!!!!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun