Tahun 2020-2021 merupakan tahun yang memiliki keistimewaaan bagi kalangan semua orang, menjadi berbeda karena adanya wabah Covid-19 atau Corona Virus Disease. Keadaan munculmya wabah tersebut dapat mengubah segala bentuk aspek kehidupan yang ada di dunia. Perubahan-perubahan tersebut seperti adanya program WFH (Work From Home) yang dibuat dengan tujuan untuk menghindari dan memperkecil penyebaran virus Corona secara luas. Kendati demikian, tidak hanya para pekerja yang merasakan dampak adanya pandemi ini, anak-anak sekolah juga tidak bisa masuk sekolah dan beraktivitas seperti biasanya di sekolah pada umumnya. Kegiatan pembelajaran tatap muka di sekolah diganti dengan adanya program pembelajaran daring atau PJJ (Pembelajaran Jarak Jauh).
Program Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) dilakukan secara online dari rumah, yang mayoritas menggunakan teknologi Whatsapp dan Youtube untuk media penjelasan mengenai materi yang diberikan oleh guru. Hingga saat ini, penggunaan kedua media tersebut dirasa kurang maksimal. Hal tersebut dikarenakan siswa hanya dianjurkan untuk melihat materi secara langsung lewat media Youtube dan diberikan Tugas. Tugas yang diberikan juga dirasakan semakin banyak dan terkesan berlebihan. Keluhan tersebut juga timbul dari pihak orang tua yang mengatakan anak tidak bisa memahami materi secara maksimal dan mengerjakan tugas-tugasnya mayoritas hanya bisa browsing di internet, tidak dari pemikiran oleh siswanya sendiri tersebut.
Kebiasaan lain yang hilang selama sistem PJJ berlangsung adalah penjelasan seorang guru kepada siswanya secara langsung terkait materi yang diajarkan. Faktor lain dari dampak adanya sistem pembelajaran PJJ, orang tua dihimbau untuk bisa mendampingi anaknya selama proses pembelajaran PJJ berlangsung. Hal tersebut membuat sebagian orang tua yang bekerja dengan tidak menggunakan sistem WFH akan mengalami kesulitan karena tidak memiliki waktu luang untuk mendampingi anaknya dalam proses pembelajaran PJJ secara maksimal.
Dari permasalahan-permasalahan yang muncul tersebut, penulis sebagai mahasiswa KKN Universitas Jember Back To Village II Tahun 2021 Kelompok 12, berupaya untuk bisa mengatasi dan meringankan permasalahan-permasalahan di atas. Inovasi pembelajaran yang dibuat oleh penulis adalah memberikan pelatihan kepada dua orangtua dan dua orang siswa Kelas 5 tentang penggunaan media Zoom dan Google Meet sebagai wadah untuk menjelaskan materi yang disampaikan guru kepada siswanya. Program ini dilakukan dengan dua tahap yaitu tahap pengenalan secara teori dan penerapan media Zoom dan Google Meet secara langsung. Hal tersebut dilakukan agar baik orang tua maupun siswa dapat lebih memahami tentang media sosial Zoom dan Google Meet yang diterapkan pada pembelajaran daring dari sekolah masing-masing.
Dalam kegiatan setiap minggunya ada banyak tahapan yang dilakukan mulai dari diskusi permasalahan yang muncul dari siswa dan orang tua. Minggu berikutnya mencari alternatif metode pembelajaran yang efektif dari permasalahan yang muncul. Minggu selanjutnya menyampaikan terkait solusi yang telah didapat kepada sasaran. Minggu ketiga, melakukan pelatihan kelas kepada orang tua dan siswa terkait penggunaan media terpilih yaitu Zoom dan melakukan sosialisasi tentang Cara Mencuci Tangan dengan Baik dan Benar. Minggu keempat, melakukan pelatihan kelas kepada orang tua dan siswa terkait penggunaan media terpilih yaitu Google Meet dan melakukan sosialisasi tentang Panduan Menjalani New Normal saat Pandemi Covid19. Minggu berikutnya pelaksanaan dan evaluasi hasil dari pembelajaran dengan menggunakan media terpilih.Â