A. Area broca
Kata area broca ini diketahui berasal dari nama pieree paul broca pada tahun 1861 sesudah dilakukanya pengamatan kepada pasien tunawicaraa. Area broca merupakan sebuah bagian yang berasal dari otak manusia dan terletaak di gyrus frontalis superior, pada sebuah lobus frontalis konteks otak besar. Area broca berfungsi sebagai proses bahasa dan kemampuan berbicaraa.Â
Area ini terletak berdampingan dengan area wernicke. Area broca dan area wernicke ditemukan pada bagian salah satu belahan otak, yang pada umunya terletak pada bagian kiri otak dikarenakan banyaknya populasi manusia. Area broca dan area wernicke digabungkan dengan suatu jalur saraf yang biasa dikenal dengan fasciculus arcuata.Â
Area broca memiliki 2 bagian utama, yang memiliki fungsi sendiri- sendiri dalam mengembangkan pengetahuan serta pembentukan da juga dapat pemahaman bahasa. 2 bagian utama area broca sebagai berikut.
1. Anterior
Anterior atau pars triangularis ini berperan dalam menginterpresikan berbagai unsur dalam pengolahan konduksii verbal.
2. Posterior
Posterior atau biasa disebut pars opercularis berfungsi untuk menyongkong menejemen suatu jenis  rangsangan serta juga dapat mengkoodinasi organ wicaraa.
Seseorang yang mengalami gangguaanpada area brocca dapat menimbulkanya penyakit afasia brocca. Afasia brocca merupakan keadaan pada seseorang yang tidak bisa berbicara, dikarenakan afasia brocca ini tidak dapat membentuk suatu kalimat yang kompleks. Seseorang yang mengalami penyakit afasia brocca dapat bisa memiliki kemampuan bahasa dengan baik akan tetapi ada berapa kata yang dimana kempuan bahasa seseorang tersebut menurun. Contohnya sebagai berikut: seseorang pasien yang datang kerumah sakit untuk mengechek mata.
Aa.... ntar aku ke ru....mah sa ...kit untuk me... nge... cek mata.
Ini adalah salah satu contoh kalimat seorang pasien yang menglami afabia broca.
B. Area wernicke
Area wernicke merupakan sebuah area yang terletak pada otak yang berfungsi untuk pemahaman dalam berbahasaa. Area ini dapat menyebabkan memicunya kerusakan pada yang dikenal dengan afasia wernicke. Kerusakan ini dapat menimbulkan kerusakan pada area otak tertentu krena di otak dapat menyebabkan suatu gangguan berkomunnikasi. Afasia wernicke menyebabkan pasien dapat berbicaraa secara lancar akan tetapi pembicaraan tersebut tidak memiliki makna. Â Afasia wernicke dapat juga di sebut dengan afadia reseptif. Dalam afasia wernicke ini dapat juga mendatangkan gejala loo sahabat contohnya pasien berbicara tetapi tidka mekliki makna dan arti.
Ciri - ciri pasien yang memiliki gejala afasia wernicker sebagai berikut.
