Mohon tunggu...
Andini Khoirunisa
Andini Khoirunisa Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa

UIN JAKARTA

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Meningkatkan Kompetensi Anak Usia Dini Melalui Storytelling

1 November 2020   01:15 Diperbarui: 1 November 2020   01:38 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Storytelling atau biasa disebut mendongeng, merupakan cara menyampaikan suatu cerita secara lisan. Dalam melakukan storytelling, bisa menggunakan berbagai media seperti video, buku, animasi, boneka, dll.


Rata-rata anak usia TK, kini mulai dilatih untuk mampu menjadi seorang storyteller atau pendongeng. Anak diminta untuk menceritakan tentang hobi, mainan, atau apapun yang disukai olehnya, di depan guru maupun teman-temannya.


Storytelling tengah berkembang menjadi salah satu kompetensi yang perlu dikuasai anak di era digital seperti ini. Lewat kegiatan tersebut, anak mulai dilatih kemampuan komunikasi (communication skills) di depan banyak orang.


Anak juga dilatih untuk kreatif (creativity skill) dalam memilih tema yang ingin diceritakan, menjawab pertanyaan dari guru dan teman seputar cerita yang ia bawakan (critical thinking and problem solving skill) hingga didorong untuk menjadi pendengar yang baik saat teman-temannya bergantian bercerita (ability to work collaboratively).


Dalam meningkatkan kemampuan anak, disini peran orangtua juga sangat dibutuhkan untuk mendukung kemampuan mendongeng anak agar dapat terus berkembang. Meski aktivitas ini terkesan jadul di zaman modern, tetapi Storytelling untuk anak dipercaya akan memberikan efek yang positif bagi mereka.


Bagaimanasih cara meningkatkan kemampuan anak dalam ber-storytelling?


*Kenalkan anak dengan banyak buku dongeng
Hal yang harus dilakukan yaitu, orangtua harus banyak menyediakan buku-buku dongeng. Bila anak belum bisa membaca, orangtua bisa membacakan dongeng kepada anak minimal 1 (satu) cerita setiap hari. Bisa dibacakan saat sedang bermain dengan anak, atau biasanya orangtua sering membacakan dongeng untuk penghantar tidur. Ada banyak buku dongeng yang bisa disesuaikan dengan usia anak, mulai dari dongeng klasik, cerita rakyat, hingga dongeng modern. Dengan membacakan banyak dongeng, anak akan belajar bagaimana berekspresi, termasuk mengetahui banyak cerita yang bisa ia jadikan inspirasi saat mendongeng di kelas nanti.


*Pilih gaya mendongeng yang disukai oleh anak
Ada beberapa gaya mendongeng, ada orang yang mendongeng menggunakan buku cerita, ada juga yang menggunakan media seperti boneka tangan, dan ada juga yang menggoneng diiringi musik. Biasanya anak-anak lebih menyukai gaya mendongeng yang menggunakan media boneka karena lebih terbawa dengan suasana, jadi ceritanya menjadi lebih seru. Bila gaya mendongeng ini dilakukan, maka imajinasi dan inspirasi anak untuk mendongeng di kelas akan semakin bertambah banyak.


*Menirukan suara dan menggunakan gestur tubuh
Kisah dongeng biasanya melibatkan beberapa tokoh. Misalnya, untuk menggambarkan tokoh raksasa, anak bisa mengubah suara menjadi lebih berat. Saat menggambarkan tokoh tikus, bisa mengubah suara menjadi lebih melengking.
Selain itu, gerakan atau gestur tubuh juga harus dilatih. Ajak anak menggerakkan tubuh untuk menggambarkan hal-hal yang sedang diceritakan. Contohnya, saat menggambarkan kupu-kupu yang sedang terbang, minta anak untuk merentangkan tangan lalu mengayunkannya ke atas dan ke bawah secara berulang-ulang. Dengan begitu anak akan tumbuh menjadi seseorang yang lebih komunikatif dan ekspresif.
Kemampuan tersebut akan sangat berguna saat ia menjajaki pendidikan yang lebih tinggi dan mengharuskan ia presentasi di depan kelas.

Manfaat yang didapat dalam ber-storytelling
Storytelling juga punya banyak dampak positif lho dalam proses pertumbuhan anak. Yaitu sebagai berikut:


*Storytelling untuk kelancaran bahasa anak
Storytelling adalah metode yang efektif dalam meningkatkan kemampuan bahasa anak. Storytelling pada anak akan membantu mengajarkan anak untuk mendengar, meningkatkan keterampilan komunikasi dan tulisan, serta memahami alur cerita. Tidak hanya itu storytelling juga bisa membantu anak belajar kelancaran bahasa, perbedaan kata dan mengingat kata, yang membuat anak menjadi bertanya ketika mereka kurang paham isi cerita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun